Meta Minta Maaf Hapus Unggahan Belasungkawa Anwar Ibrahim untuk Pimpinan Hamas

ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Rommy Pujianto/foc.
PM Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim memberi pandangan saat Retreat Session KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Selasa (5/9/2023).
7/8/2024, 07.35 WIB

Meta meminta maaf usai menghapus unggahan belasungkawa Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim terhadap pimpinan politik Hamas Ismail Haniyeh yang dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, 31 Juli lalu. 

Perwakilan Meta sebelumnya pun telah dipanggil kantor PM Malaysia. Usai pemanggilan itu, Meta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Dalam permintaan maaf itu, Meta menjelaskan bahwa unggahan belasungkawa Anwar dihapus lantaran kesalahan operasional.

"Kami meminta maaf atas kesalahan operasional di mana konten dari halaman Facebook dan Instagram milik Perdana Menteri dihapus," tulis Meta dalam pernyataannya, dilansir dari AFP, Rabu (7/8).

Meta pun memulihkan unggahan Anwar sebagai bentuk penyesalannya dengan keterangan 'Kontennya telah dipulihkan dengan label layak diberitakan yang benar'.

Divisi Media dan Komunikasi Strategis dari Kantor Perdana Menteri Malaysia menyatakan tindakan penghapusan yang dilakukan Meta diskriminatif terhadap situasi di Palestina. Berdasarkan hal itu, Kantor PM Malaysia pun menuntut penjelasan dan permintaan maaf dari Meta.

Anwar pun dalam suatu unggahan di media sosial X mengecam penghapusan yang dilakukan Meta. Ia menyoroti kejadian serupa yang pernah dialaminya sebelumnya. 

Korps Garda Revolusi Islam Iran atau IRGC mengumumkan temuan baru terkait pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. IRGC menyatakan Haniyeh dibunuh dengan proyektil jarak pendek dari luar tempat tinggalnya di Iran.

Haniyeh dibunuh pada Rabu (31/7) dini hari di kediamannya di ibu kota Teheran dalam sebuah serangan misterius. Pengawal pribadi Haniyeh juga tewas dalam serangan itu. Ketika itu Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.


Reporter: Ade Rosman