Pemerintah menggelar GovAI Hackathon 2024 dengan tema pengembangan solusi generative AI untuk layanan publik. Ajang ini menjadi kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan, bersama Microsoft Indonesia, Himpunan Bank Negara (Himbara), dan Telkom Indonesia.
Kompetisi inovasi yang berfokus pada pengembangan solusi berbasis kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI), khususnya generative AI untuk mendukung transformasi layanan publik.
Tahun ini, GovAI Hackathon mencatatkan rekor partisipasi dengan 191 tim dari 495 peserta, meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan 93 tim di tahun sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan misi peningkatan digitalisasi di Indonesia yang mencapai penetrasi internet hingga lebih dari 72%. Pemerintah mengatakan acara ini digelar untuk mengumpulkan ide berbasis AI.
"Mengumpulkan ide inovatif berbasis AI yang dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas layanan publik,” kata Staf Ahli OBTI dan juga CIO Kemenkeu, Agus Rofiudin dalam siaran pers, Senin (18/11).
Kompetisi ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi kecerdasan buatan pada empat tema besar yang relevan dengan layanan pemerintahan, yakni pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak sekolah, pelayanan publik digital terintegrasi dan responsif, diplomasi ekonomi dan pemberdayaan UMKM untuk ekspor, serta pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel
Rangkaian GovAI Hackathon 2024 dimulai sejak Oktober dengan pelatihan AI melalui tujuh kelas online yang diikuti lebih dari seribu peserta, dibimbing oleh pembicara dari Microsoft dan Nawatech.
Setelah pelatihan, 147 tim mengajukan ide solusi generative AI mereka. Dari jumlah tersebut, 10 tim terpilih mendapatkan pendampingan intensif dari Microsoft, Kementerian Keuangan, dan lembaga lain untuk mengembangkan Minimum Viable Product (MVP) menggunakan Microsoft Azure.
Berikut, lima pemenang terbaik dipilih untuk direalisasikan dalam program pemerintah:
1. NuSantap oleh UINNOVATOR
Solusi yang menggunakan generative AI dan computer vision untuk merekomendasikan menu gizi personal berdasarkan kebutuhan individu dan ketersediaan pangan lokal. Teknologi ini juga mampu mendeteksi defisiensi nutrisi secara akurat.
2. DIPLOMAT-AI oleh Network AI
Platform generative AI untuk analisis market intelligence yang memetakan potensi ekspor UMKM. Dilengkapi dengan laporan pasar otomatis, chatbot interaktif, dan alat prediksi pasar untuk mendukung penetrasi pasar luar negeri.
3. Penilaian Serapan Karbon oleh Ember Proyek
Solusi berbasis AI yang memanfaatkan citra satelit untuk memetakan potensi serapan karbon berdasarkan vegetasi dan kondisi lahan. Hasilnya dilengkapi estimasi nilai ekonomi karbon sesuai harga pasar.
4. Trace.AI oleh AI4Indonesia
Generative AI untuk meninjau dan mengevaluasi anggaran secara otomatis, mendeteksi indikasi mark-up, dan memberikan rekomendasi tindakan berbasis data. Solusi ini meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa.
5. Ainara oleh Timses AITIES
Solusi yang menggabungkan blockchain, smart contracts, dan generative AI untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Dengan fitur-fitur seperti LaporNara, PantauNara, dan AwasNara, Ainara mendukung pengawasan real-time dan partisipasi publik.