Perusahaan penyedia layanan berbagi tumpangan alias ride hailing Uber merambah bisnis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan anotasi data. Korporasi ini pernah bersaing dengan Gojek dan Grab di Indonesia.

Uber mempekerjakan kontraktor untuk divisi AI dan anotasi data yang diberi nama Scaled Solutions. Mereka bertugas melabeli data untuk melatih model AI supaya bisa memahami dan memproses informasi layaknya manusia. 

“Para pekerja menyelesaikan proyek untuk unit bisnis internal Uber dan pelanggan luar, termasuk perusahaan kendaraan self-driving Aurora Innovation dan pengembang video game Niantic,“ kata TechCrunch, Kamis (28/11). 

Uber mulai membuka peluang kontraktor dari India, Amerika Serikat, Polandia hingga Nikaragua bulan ini. Mereka juga mengunggah lowongan kerja account executive yang mengatur hubungan Uber dengan perusahaan mitra Scaled Solutions. 

Melansir bagian tanya jawab di situs pendaftaran, penghasilan mitra akan ditentukan dari setiap tugas yang mereka selesaikan dan dibayarkan setiap bulan. Situs ini terpisah dari platform untuk merekrut pengemudi dan kurir pengiriman.

“Mempekerjakan kontraktor independen sejalan dengan keahlian kami sebagai salah satu penyedia peluang kerja fleksibel terbesar di dunia,” kata juru bicara Uber, dilansir dari Bloomberg.

Upaya Uber untuk menjual layanan pelabelan data belum pernah dilaporkan sebelumnya. Langkah ini membuka peluang Uber ke pasar yang sedang berkembang, karena perusahaan global mengandalkan manusia untuk memeriksa data guna melatih model AI. 

Salah satu perusahaan dengan layanan serupa, Scale AI Inc, memiliki valuasi US$ 14 miliar. Ini menjadi salah satu perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang paling diminati.

Uber pernah merambah pasar taksi dan ojek online di Indonesia selama 2014 – 2018. Perusahaan asal Amerika ini akhirnya melepas bisnis di Tanah Air kepada Grab.

Reporter: Amelia Yesidora