TikTok akan segera menerapkan aturan baru untuk melindungi remaja dari dampak negatif penggunaan filter kecantikan. Dalam beberapa minggu mendatang, platform video pendek itu akan membatasi akses ke efek visual tertentu yang dirancang untuk mengubah penampilan pengguna, khususnya bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Melalui laman resminya, TikTok menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari stratagi perusahaan untuk mendukung keaslian dan kesejahteraan penggunanya, terutama anak-anak dan remaja. Dengan kebijakan ini, TikTok berharap dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan positif bagi generasi muda.
Keputusan ini diambil berdasarkan penelitian multi-pasar yang dilakukan bersama organisasi nirlaba asal Inggris, Internet Matters. Penelitian ini mengungkap bahwa remaja dan orang tua menghargai pentingnya keaslian dalam berinteraksi di dunia digital. Selain itu, mereka juga mengakui dampak positif dari koneksi online yang autentik terhadap kesejahteraan anak muda.
Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan kekhawatiran terhadap efek visual yang mengubah penampilan. Banyak remaja dan orang tua merasa efek ini bisa memengaruhi rasa percaya diri dan persepsi diri, terutama jika pengguna atau penonton tidak menyadari bahwa video tersebut telah dimanipulasi.
Menanggapi wawasan ini, TikTok meluncurkan perubahan berikut secara global untuk efek dalam beberapa minggu mendatang, dikutip dari newsroom TikTok:
- Efek pembatasan usia: membatasi penggunaan beberapa efek penampilan untuk remaja di bawah 18 tahun
- Informasi lebih lanjut: platform akan memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana sebuah efek dapat mengubah tampilannya jika diterapkan.
- Panduan pencipta: panduan bagi orang-orang yang mengembangkan efek untuk TikTok Effects House untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang beberapa hasil yang tidak diinginkan yang mungkin ditimbulkan oleh efek tertentu
Sebelumnya anak perusahaan ByteDance ini menghadapi kritik keras terkait dampak negatif platformnya terhadap kesehatan mental pengguna muda, terutama melalui penggunaan filter yang mengubah penampilan secara artifisial.
Filter kecantikan di TikTok menjadi sorotan karena dianggap memperkuat standar kecantikan yang tidak realistis. Filter ini mampu mengubah wajah pengguna secara drastis, mulai dari memperhalus kulit hingga mengubah bentuk wajah.
Dilansir dari Techcrunch, para ahli kesehatan mental mengkhawatirkan bahwa filter semacam ini dapat merusak kepercayaan diri anak-anak dan remaja yang masih dalam proses membangun citra diri.
Kritik ini juga datang dari 14 jaksa agung di Amerika Serikat, yang baru-baru ini menggugat TikTok atas dugaan dampak buruk platform tersebut terhadap kesehatan mental anak-anak dan atas pengumpulan data pribadi pengguna di bawah umur.