Komdigi Dorong Penggunaan AI 2025 di Sektor Kesehatan, Tata Kota hingga Pangan
Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi berencana mendorong penggunaan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) di lima sektor prioritas yakni kesehatan, pendidikan, pemerintahan, tata kota, dan pangan pada 2025.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam Seminar Nasional Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/12).
Pengembangan AI di kelima sektor prioritas tersebut yakni:
1. Layanan Kesehatan
Penggunaan AI di sektor ini akan diawali dengan memperluas akses dan meningkatkan akurasi diagnosa. Teknologi ini memungkinkan pendeteksian dini penyakit dan meningkatkan efisiensi manajemen rumah sakit.
“AI diterapkan dalam model 4P yakni prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal, untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia,” ujar Meutya dikutip dari siaran pers pada Senin (23/12).
2. Reformasi Birokrasi
Beberapa lembaga pemerintahan telah mengimplementasikan pengolahan data berbasis AI, sehingga berhasil mengurangi waktu dan biaya operasional secara signifikan.
“Pada 2025, kami akan meluncurkan SPBE Digital, layanan terintegrasi lintas-kementerian. Bahkan, pengawasan konten negatif di Kementerian Komdigi juga telah menggunakan AI,” kata dia.
3. Pendidikan Talenta
Dalam bidang pendidikan, strategi AI diarahkan untuk mencetak talenta digital melalui pembelajaran adaptif yang sesuai dengan kebutuhan individu. Salah satu metode yang akan diterapkan yakni self-paced learning dengan fokus pada penguasaan micro skill.
4. Smart Cities Mobility
Pengembangan kota pintar menjadi prioritas utama dengan integrasi data dan pengelolaan lalu lintas berbasis AI. Meutya mencontohkan, Kota Bandung yang dinilainya sukses dengan layanan publik digital yang mendapat pengakuan internasional.
“Kami telah bekerjasama dengan ITB untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja kota-kota pintar di Indonesia,” katanya.
5. Keamanan Pangan
Keamanan pangan menjadi arahan penting Presiden Prabowo Subianto. Optimalisasi siklus hidup pangan, prediksi iklim dan cuaca, serta peningkatan kualitas benih dan panen adalah langkah-langkah utama yang diambil.
“Pemanfaatan AI di sektor ini menjadi prioritas awal untuk mendukung ketahanan gizi nasional,” ujar Meutya.