Anak Usaha Telkom Resmikan Data Center AI NeutraDC Nxera Batam, Kapasitas 18MW

Telkom
Peresmian pembangunan data center AI NeutraDC Nxera Batam
Penulis: Ade Rosman
30/10/2025, 17.03 WIB

Anak usaha Telkom, NeutraDC meresmikan data center AI bernama NeutraDC Nxera di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam. Fasilitas yang mendukung ekosistem kecerdasan buatan ini memiliki kapasitas 18 megawatt atau MW.

Senior Vice President NeutraDC Batam Indrama YM Purba menyebutkan, pada tahap pertama, kapasitas per satu data center 18 megawatt. Perusahaan berencana membangun tiga pusat data, sehingga totalnya nanti menjadi 54 megawatt.

“Kami akan lihat lagi, apakah bisa sampai 60 atau bahkan 100 megawatt,” kata dia saat peresmian di Batam, pada Kamis, (30/10). 

Alih-alih menggunakan AC, data center AI di Batam itu menggunakan pendingin cairan atau liquid cooling. Dikutip dari Vertiv.com, liquid cooling adalah sistem pendinginan dengan cara mengirimkan langsung cairan, seperti air deionisasi atau fluida dielektrik lainnya, ke server maupun GPU.

Ada beberapa cara untuk mengirimkan cairan pendingin, di antaranya:

  • Direct-to-chip (D2C): cold plate terpasang langsung di atas CPU atau GPU, sehingga cairan mengalir di bawah pelat lewat sistem pompa dan pipa untuk menyerap panas
  • Immersion cooling: seluruh server atau kartu komponen ‘direndam’ dalam cairan dielektrik yang tidak menghantarkan listrik.
  • Rear-door heat exchanger / liquid door-cooling: udara panas yang keluar dari rak dibelokkan ke pintu belakang rak yang memiliki pipa cairan pendingin, sehingga udara kembali diturunkan suhunya
  • Pemindahan panas ke sistem eksternal: cairan yang telah menyerap panas dialirkan ke unit pemindah panas atau heat exchanger, chiller, atau sistem pengambilan kembali panas. Panas ini kemudian dibuang atau dimanfaatkan kembali.

Indrama tidak memerinci cara liquid cooling apa yang diadopsi. Ia hanya menyebutkan bahwa Graphics Processing Unit atau GPU di NeutraDC Nxera Batam memiliki daya listrik 200 sampai 300 watt.

Namun Indrama memastikan fasilitas pendinginan cukup untuk memenuhi kebutuhan server dan GPU dengan daya sebesar itu, termasuk panas yang dihasilkan.

Begitu juga dengan kemampuan lantai, rak, dan sistem mekanikal-elektrikal data center untuk menanggung beban fisik dan panas dari GPU. “Kami cukup kuat secara live load. Ini untuk mengantisipasi ke depan, (karena) kami menggunakan GPU dengan berat 200 atau bahkan sekarang 300 (watt), yang sangat berat,” kata Indrama.

“Jadi, secara kapasitas, live load, kami sudah mengantisipasi,” Indrama menambahkan.

Alasan NeutraDC Pilih Bangun Pusat Data AI di Batam

Indrama mengatakan lokasi Batam dinilai strategis. Secara geografis, Batam berdekatan dengan Singapura, yang dikenal sebagai digital hub di Asia Tenggara.

Mostly Indonesia gateway itu coming from Batam and Singapura. So, it is very strategis,” kata Indrama.

Batam juga berada di luar wilayah ’ring of fire‘ atau cincin api pasifik. Dengan begitu, zonanya tidak banyak mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi, karena jauh dari pertemuan lempeng tektonik yang aktif. 

“Jadi sebenarnya, Batam ini sangat strategis,” kata dia. 

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Dian Siswarini mengatakan, Batam memiliki posisi yang sangat strategis untuk menunjang kedaulatan digital Indonesia.

“Kalau kami lihat, posisi Telkom sebagai BUMN memang merupakan institusi yang paling pas pada kedaulatan digital untuk Indonesia,” kata dia. 

Ia menuturkan, salah satu tujuan pembangunan data center AI di Batam untuk mencapai kedaulatan digital. 

“Data center ini di awalnya itu akan mempunyai kapasitas 18 megawatt dan ke depannya itu bisa tiga kali lipat, karena akan mempunyai tiga kampus (gedung data center) ke depan,” kata Dian. 

Di sisi lain, CEO NeutraDC Andreuw Th.AF mengatakan, data center di Batam itu ditargetkan beroperasi pada semester 1 2026. 

“Kami membuat data center di Batam, kami mirror dengan Singapura dan anak usaha yang lain yaitu sister company, Telin, itu membangun lebih dari tujuh cable system baru nanti ke depan. Itu menjadi satu kesatuan ekosistem,” kata Andreuw. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Ade Rosman