Kronologi Gajah Ditemukan Mati Tanpa Gading di Aceh

ANTARA FOTO/Rahmad/tom.
Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin (25/3/2024). Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian.
28/3/2024, 16.03 WIB

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Polisi tengah menyelidiki penyebab kematian gajah sumatra (elephas maximus sumatrensis) di pedalaman Kabupaten Aceh Utara. Gajah tersebut ditemukan mati tanpa gading.

Peristiwa tersebut berawal saat warga menemukan bangkai gajah di area perkebunan di Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, pada Minggu (24/3/2024).

Setelah penemuan tersebut, Tim dokter hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melakukan bedah bangkai atau nekropsi gajah sumatra (elephas maximus sumatrensis).

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Kamarudzaman, mengatakan nekropsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian satwa dilindungi tersebut.

BKSDA telah mengirimkan sampel untuk uji laboratorium guna memastikan penyebab kematian gajah sumatra tersebut.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu, mengatakan sampel yang diambil untuk uji laboratorium yakni kotoran dan cairan lambung gajah tersebut.

"Uji laboratorium tersebut untuk memastikan penyebab kematian gajah. Sampel yang diuji hanya kotoran dan cairan lambung gajah. Proses uji laboratorium membutuhkan waktu paling tidak satu bulan lamanya," kata Kamarudzaman dikutip dari Antara, Kamis (28/3).

Halaman: