Katadata Indonesia kembali menggelar konferensi keberlanjutan terbesar di Indonesia, Sustainability Action for the Future Economy atau Katadata SAFE 2024. Konferensi ini akan menjadi konferensi kelima yang melibatkan 50 pembicara di berbagai bidang keberlanjutan.
CEO Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan, rangkaian SAFE 2024 diadakan mulai awal tahun ini dan ditutup dengan penerbitan tulisan mendalam saat Konferensi Tingkat Tinggi PBB mengenai Perubahan Iklim atau COP ke-29. COP 29 akan diadakan di Baku, Azerbaijan pada November 2024.
"Kami juga akan menyelenggarakan post Katadata SAFE 2024 dengan berkolaborasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kadin Indonesia untuk menyelenggarakan Indonesia Sustainable Forum bulan depan," kata Metta di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Rabu (7/8).
Metta menjelaskan, Katadata SAFE 2024 akan menjadi konferensi keberlanjutan dengan green action paling beragam. Konferensi berlangsung hari ini dan besok, Kamis (8/8) dengan topik mencakup transisi energi, hutan dan lahan, industri, ekonomi sirkular, dan pembiayaan berkelanjutan.
Katadata SAFE 2024 juga menyajikan pameran ekonomi sirkular, pameran pekerjaan hijau, promosi perusahaan rintisan hijau, dan pameran kendaraan listrik. Pada saat yang sama, konferensi tersebut menyajikan enam sesi lokakarya dan klink pelatihan oleh Kadin hingga Association of Carbon Emission Experts Indonesia.
Katadata juga akan menggelar Malam Penghargaan Katadata ESG Index 2024. Metta menjelaskan penghargaan ini sebelumnya dijuluki Katadata Corporate Sustainable Index dan telah digelar sejak 2021.
Menurut Metta, Katadata ESG Index dapat menjadi tolak ukur kinerja ESG sebuah perusahaan di dalam negeri. Katadata telah menilai 340 perusahaan publik melalui parameter Katadata ESG Index pada tahun ini.
"Katadata ESG Index adalah indeks keberlanjutan terbesar di Indonesia dan ditargetkan pada 2025 dapat mencakup 500 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia," katanya.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta W Kamdani sebelumnya mengatakan, sektor bisnis dan para pelaku bisnis global memiliki peran yang sangat penting dalam mempromosikan praktik dan agenda keberlanjutan.
“Tidak akan ada masa depan di planet yang mati. Inilah sebabnya kita perlu memastikan keberlanjutan dunia saat ini," kata Shinta.
Ia mengatakan dunia dihadapkan pada keadaan darurat yang seharusnya menjadi perhatian semua orang, termasuk dunia korporat. Adopsi keberlanjutan melalui praktik dan standar Environmental Social Governance (ESG) menawarkan alasan bisnis yang kuat karena perusahaan yang berfokus pada ESG tidak hanya berkontribusi positif terhadap keberlanjutan.
Perusahaan yang menerapkan ESG juga menarik lebih banyak investasi, mencapai kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik, dan mengelola risiko dengan lebih efektif. Oleh karena itu, sekaranglah saatnya bagi komunitas bisnis untuk mengadopsi keberlanjutan sebagai strategi inti," ujar Shinta.