Bandung dan Surabaya Jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk Jumat Pagi

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa (20/4/2021). Berdasarkan data "World Air Quality Index" pada Selasa (20/4) pukul 10.00 WIB tingkat polusi udara di Jakarta berada pada angka 174 yang menunjukkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota termasuk kategori tidak sehat.
27/9/2024, 09.28 WIB

Ibu Kota Jawa Barat, Bandung, menduduki peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Jumat pagi (27/9).

Berdasarkan data yang dihimpun website pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.11 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Bandung mencapai 174 atau berada pada kategori tidak sehat. Warga disarankan memakai masker jika akan berantivitas di luar ruangan.

Sedangkan Jakarta menempati posisi ke-5 dengan AQI poin sebesar 147 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Tercatat empat kota di Indonesia yang memiliki kualitas udara tergolong tidak sehat pagi ini.

Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Jumat (27/9).

  1. Bandung, Jawa Barat dengan indeks AQI 174 atau berada pada kategori udara tidak sehat.
  2. Surabaya, Jawa Timur dengan indeks AQI 169 atau berada pada kategori tidak sehat.
  3. Depok, Jawa Barat dengan indeks AQI sebesar 153 atau berada pada kategori tidak sehat.
  4. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin sebesar 151 atau berada pada kategori tidak sehat.
  5. Jakarta dengan AQI poin sebesar 147 atau berada dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Sedangkan, untuk kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia ditempati oleh Brussels di Belgia dengan AQI poin sebesar 183 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

 Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5  sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.

 Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .

 Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif  dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

 Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.

 Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

 Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.

Reporter: Djati Waluyo