Depok dan Tangsel Jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Foto udara kawasan Margonda depok yang tertutup kabut polusi udara di Depok, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). Kota Depok menjadi kota paling berpolusi di Indonesia pada Jumat (25/8) dimana indeks kualitas udara (AQI) di Kota Depok menyentuh 218 AQI US, yang menunjukkan tingkat polusi udara Depok masuk kategori sangat tidak sehat, diikuti Tangerang Selatan (187) dan Jakarta (169).
30/9/2024, 10.06 WIB

Depok, Jawa Barat, menempati peringkat pertama sebagai wilayah dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Senin (30/9). Berdasarkan data yang dihimpun website pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Depok mencapai 152 atau berada pada kategori kualitas udara tidak sehat.  

 Sementara itu, Jakarta menempati posisi terburuk ke-4 dengan indeks AQI 132 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Senin (30/9):  

 1. Depok, Jawa Barat, dengan indek AQI 152 atau berada pada kategori udara tidak sehat.

2. Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dengan indeks AQI 151 atau berada pada kategori tidak sehat.

3. Surabaya, Jawa Timur, dengan indeks AQI sebesar 137 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

4. Jakarta dengan AQI poin sebesar 132 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

5. Pekanbaru, Riau dengan AQI poin sebesar 119 atau berada dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.  

 Sedangkan kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia ditempati oleh Lahore di Pakistan dengan indeks AQI 209 atau masuk dalam kategori sangat tidak sehat.

 Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5  sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.  

 Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .  

 Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif  dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.  

 Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.  

Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.  

 Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.

Reporter: Djati Waluyo