Kawanan Gajah Masuk Pemukiman dan Rusak Kebun Sawit di Jambi, Satu Warga Tewas

ANTARA FOTO/Yudhie/Lmo/rwa.
Seekor bayi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang baru lahir berada di dekat induknya di Kawasan Taman Wisata Alam Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (4/11/2024). Bayi gajah betina yang lahir pada Senin (4/11/2024) pukul 01.00 WIB.
13/11/2024, 13.05 WIB

Kawanan gajah sumatera masuk pemukiman penduduk dan merusak kebun sawit milik warga di Teluk Pandan Rambahan, Tebo Ulu, Kabupate Tebo, Provinsi Jambi. Peristiswa tersebut menyebabkan salah seorang warga bernama Darji (46) tewas.

Menurut informasi dari istri korban, saat itu Darji seorang diri ingin mengusir gajah yang masuk dan merusak kebun kelapa sawit miliknya. Namun korban diinjak oleh gajah itu. Darji sempat dibawa ke Pueskasmas Serai Serumpun, namun nyawanya tidak selamat.

Humas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi,  Zuhratus Saleh, mengatakan timnya kini sedang menggiring kawanan gajah kembali ke kawasan hutan. Dia berharap tindakan tersebut dapat mencegah konflik gajah dengan manusia.

"Setelah BKSDA mendapat informasi kemudian langsung menurunkan tim untuk menggiring kawanan gajah menjauh menuju kawasan hutan dan sampai saat ini tim masih terus memantau," katanya saat dihubungi Rabu (13/11).

Atas kejadian itu tim BKSDA Jambi bekerja sama degan kepolisian sektor setempat untuk mengecek tempat kejadian perkara (TKP). Tim juga telah takziah ke rumah korban dan menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban atas musibah itu.

Sampai saat ini BKSDA Jambi mencatat masih ada sekitar 90 sampai 120 ekor gajah sumatera yang hidup di kawasan hutan di Kabupaten Tebo hingga Tanjung Jabung Barat sebagai wilayah populasinya di Provinsi Jambi. Populasi gajah tersebut tergolong stabil karena ada kelahiran dan kematian yang terpantau oleh BKSDA Jambi.

Bentang alam Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Provinsi Jambi berada disepanjang Kabupaten Tebo sampai Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).





Reporter: Antara