Liputan Khusus | Katadata Green COP29

Menhut Segera Susun Peta Jalan Reforestasi 12 Juta Hektare Hutan yang Rusak

ANTARA FOTO/Andika Wahyu/rwa.?
Utusan Khusus Presiden pada Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29 UNFCCC) Hashim Djojohadikusumo (tengah) didampingi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kedua kiri), Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kedua kanan), Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu (kiri) dan Penanggung Jawab Paviliun Indonesia Agus Justianto (kanan) berfoto seusai pembukaan Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim (COP29 UNFCCC) di Baku, Azerba
15/11/2024, 04.30 WIB

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan segera menyiapkan peta jalan dan perencanaan strategis reforestasi 12 juta hektare hutan yang rusak. Hal ini sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

"Minggu depan saya akan kumpulkan para dirjen terkait untuk membuat road map dan strategic planing. Pihak swasta dan akademisi juga akan dilibatkan dalam merumuskannya," katanya dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB di Baku, Azerbaijan, Kamis (14/11).

Ia optimistis hal hutan Indonesia bisa hijau kembali. Reforestasi hutan Indonesia juga disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden, Hashim S Djokohadikusumo, di depan sejumlah kepala negara dan utusan beberapa negara saat Konferensi Perubahan Iklim PBB/COP Ke-29 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Baku, Azerbaijan.

"Melalui semangat solidaritas dan gotong royong dari semua berbagai perintah Presiden Prabowo melalui Utusan Khusus, kita bisa menghijaukan kembali hutan Indonesia yang sudah gundul," ujarnya di sela-sela pertemuan bilateral.

Pada Selasa (12/11), Utusan Khusus Presiden, Hashim S Djojohadikusumo, membacakan pesan nasional bahwa Presiden Prabowo Subianto berkomitmen melanjutkan kesepakatan dan hal yang telah dikerjakan oleh presiden sebelumnya. Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca menuju nol emisi karbon pada 2060 atau lebih cepat dan menghindari satu miliar ton emisi karbon dioksida.

Target tersebut dilakukan dengan beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil ke pembangunan berbasis energi terbarukan. Pemerintahan Prabowo berencana menambah 75 persen kapasitas pembangkit listrik.

Dia mengatakan, energi bersih yang terjangkau akan disediakan untuk mempercepat pertumbuhan, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menjamin ketahanan pangan, dan mengentaskan kemiskinan demi kesejahteraan masyarakat sekaligus menyeimbangkan pertumbuhan, lingkungan hidup, dan keberlanjutan.

Pemerintah Prabowo juga mulai menghijaukan kembali lebih dari 12 juta hektare hutan yang rusak parah seiring berjalan waktu, merevitalisasi lahan terdegradasi untuk meningkatkan produksi pangan, melindungi lautan demi kesejahteraan ekonomi biru, dan memberdayakan masyarakat lokal untuk ketahanan iklim dan pekerjaan ramah lingkungan yang berkualitas.

 

Reporter: Antara

Liputan khusus COP 29 Azerbaijan ini didukung oleh: