Kualitas Udara Tangerang Selatan dan Depok Terburuk di Indonesia Pagi Ini

ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/fzn/aww.
Petugas mengukur kualitas emisi gas buang kendaraan roda empat saat uji emisi gratis di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Kegiatan yang digelar Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas gas buang kendaraan bermotor serta sebagai bentuk penanganan kualitas udara yang buruk akibat polusi kendaraan.
13/3/2025, 10.29 WIB

Tangerang Selatan dan Depok menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Kamis (13/3) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 08.29 WIB, Tangerang Selatan menjadi kota dengan kualitas udara terburuk dengan indeks AQI poin sebesar 197 poin atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Depok menempati peringkat kedua dengan capaian indeks AQI poin sebesar 165 atau berada pada kategori tidak sehat. Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia Kamis (13/3):  

1. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 197 atau berada pada kategori tidak sehat. 

2. Depok, Jawa Barat dengan AQI poin 165 atau berada pada kategori tidak sehat. 

3. Kota Tangerang, Banten dengan AQI poin 149 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. 

4. Jakarta dengan AQI poin 149 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. 

5. Badung, Bali dengan AQI poin 105 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif 

Sementara kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Kinshasha di Kongo dengan AQI poin sebesar 193 atau masuk ke dalam kategori tidak sehat. 

Kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan indeks AQI poin sebesar 5 atau berada pada kategori baik. Sementara di tingkat global, kota dengan kualitas udara terbersih ditempati oleh Roma di Italia dengan indeks AQI poin sebesar 9 atau masuk dalam kategori baik. 

 Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.    

 Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika. 

 Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.   

 Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.    

 Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.    

 Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia

Reporter: Djati Waluyo