Edisi Khusus | Masyarakat Adat

Pangeran William Rilis Inisiatif untuk Lindungi Masyarakat Adat di Hutan Amazon

Instagram @dukeandduchessofcambridge
Pangeran William dari Wales meluncurkan sebuah inisiatif ambisius yang akan bermitra dan memperkuat perlindungan bagi masyarakat adat di seluruh wilayah Amazon, Brasil, pada Kamis (6/11).
6/11/2025, 16.29 WIB

Pangeran William dari Wales meluncurkan sebuah inisiatif ambisius yang akan bermitra dan memperkuat perlindungan bagi masyarakat adat di seluruh wilayah Amazon, Brasil, pada Kamis (6/11).

Hutan Amazon, salah satu ekosistem paling vital di dunia, menghadapi dua krisis besar, yakni meningkatnya perusakan lingkungan dan kekerasan terhadap mereka yang berjuang melindunginya.

Dalam kesempatan itu, Pangeran William mengumumkan kemitraan strategis baru yang secara khusus ditujukan untuk mengatasi tantangan tersebut, antara program United for Wildlife milik The Royal Foundation, Koordinasi Organisasi Masyarakat Adat Amazon Brasil (COIAB), Dana Podáali, Rainforest Foundation Norway (RFN), dan Re:wild.

"Inisiatif ini berarti bekerja sama dengan mereka yang paling mengenal tanah tersebut untuk memperkuat sistem yang dipimpin masyarakat adat, menyediakan bantuan hukum, dan dukungan darurat. Kita harus melindungi para pelindung jika kita ingin memastikan masa depan lingkungan penting ini," kata Pangeran William.

Pada tahun 2024, lebih dari 1,7 juta hektare hutan hujan Amazon telah dibuka, sebagian besar akibat kejahatan lingkungan seperti penebangan liar, penambangan emas ilegal, dan perampasan tanah.

Bagi masyarakat adat, yang wilayahnya mencakup sekitar 27% Amazon Brasil, aktivitas ilegal ini menimbulkan kerusakan besar terhadap mata pencaharian, tanah leluhur, dan situs-situs suci.

Masyarakat adat dan komunitas lokal adalah mitra sekaligus pemimpin, serta pemegang hak dengan solusi mereka sendiri.

Perlindungan untuk Penjaga Hutan Amazon

Menurut Pangeran William, mereka telah melindungi Amazon dan cara hidup mereka selama beberapa generasi, dan pengelolaan mereka terbukti nyata: tingkat deforestasi di wilayah adat hingga 83% lebih rendah dibandingkan area tak terlindungi di Amazon Brasil.

Namun, para pelindung ini menghadapi ancaman yang semakin meningkat intimidasi, kekerasan, bahkan kehilangan nyawa. Pada tahun 2023 dan 2024, tercatat 393 kasus kekerasan terhadap pembela lingkungan di Brasil. Komunitas adat dan keturunan Afro secara tidak proporsional terdampak, mencakup sekitar sepertiga dari mereka yang terbunuh atau hilang pada tahun 2024.

Fokus utama kemitraan ini adalah memperluas akses bantuan hukum dan membentuk dana tanggap darurat bagi individu yang terancam, baik melalui evakuasi, komunikasi aman, rumah perlindungan, maupun bantuan kemanusiaan.

Kemitraan ini juga akan meningkatkan kesadaran global mengenai hak-hak masyarakat adat dan peran penting mereka dalam melindungi Amazon, sekaligus memperkuat pemantauan ancaman melalui platform data bersama. COIAB mewakili 750.000 masyarakat adat di wilayah sekitar 110 juta hektare Amazon.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nuzulia Nur Rahmah