Tarik Investasi Tesla, Indonesia Bersaing dengan Thailand dan India

ANTARA FOTO/REUTERS / Mike Blake/pras/dj
Ilustrasi. Indonesia bersaing dengan Thailand dan India untuk memperebutkan investasi dari Tesla.
15/12/2020, 18.24 WIB

Persaingan memperebutkan investasi dari Tesla cukup ketat. Indonesia sedang berlomba dengan Thailand dan India untuk menjadi lokasi pabrik baterai lithium raksasa mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut. 

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan Presiden Joko Widodo bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah berbicara dengan CEO Tesla Elon Musk.

Ia optimistis Indonesia yang nantinya bakal terpilih. “Dengan cadangan nikel yang kita miliki, harusnya bisa menang,” ujarnya dalam Indonesia Mining Outlook, Selasa (15/12). Komoditas tambang ini merupakan salah satu bahan baku pembuatan baterai. 

Pemerintah dalam waktu dekat berencana melakukan diskusi teknis dengan Tesla. Jokowi sangat berharap perusahaan mau menanamkan investasinya di sini. 

Langkah menarik investasi tersebut tidak mudah. Perusahaan cukup selektif memilih lokasi pabrik. Apalagi tren global saat ini adalah investor harus memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini pun sudah Musk utarakan di Inggris dan negara Eropa lainnya. 

Deputi Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan mengatakan Musk mau bekerja sama untuk mengembangkan bisnis mobil listrik dan pabrik baterai di Indonesia. " Dengan catatan, dia tidak mau bekerja sama kalau tidak memperhatikan perlindungan lingkungan,” katanya. 

Pemerintah Ajak Tesla Investasi di Indonesia

Jokowi telah mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia. Tak hanya di bidang mobil listrik, Presiden juga merayu Musk untuk melirik negara ini sebagai lokasi landasan atau launching pad roket Space X.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan