Pembangkit Listrik Didominasi Energi Fosil, Porsi Bauran EBT Turun

ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.
Deretan panel surya terpasang di atas gedung kantor Gubernur Riau di Kota Pekanbaru, Jumat (28/5/2021).
19/8/2021, 14.24 WIB

Simak proporsi bauran energi pada pembangkit listrik nasional pada databoks berikut:

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, bauran energi untuk pembangkit listrik hingga kini masih didominasi oleh batu bara yakni 65,30%, kemudian gas (17,86%), air (7,05%), panas bumi (5,61%), BBM dan BBN (3,81%), biomassa (0,18%), dan sisanya EBT lain 0,18%.

"Ini besaran bauran energi di sektor pembangkit listrik hingga Juni 2021. Bukan kapasitas terpasang, tapi realisasi produksi listriknya," ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari.

Di sisi lain, Kementerian ESDM menyampaikan realisasi investasi energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) hingga semester I 2021 sebesar US$ 1,07 miliar. Angka tersebut mencapai 52% dari target yang ditetapkan pada tahun ini yang sebesar US$ 2,04 miliar.

Adapun realisasi investasi pada semester I ini ditopang oleh investasi aneka EBT sebesar US$ 590 juta, kemudian panas bumi US$ 357 juta, bioenergi US$ 124 juta, dan konservasi energi US$ 6 juta. Realisasi investasi diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pemulihan ekonomi nasional selama pandemi.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan