Kementerian ESDM mencatat kapasitas pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) bertambah 48,3 megawatt (MW) sepanjangan kuartal pertama 2023. Kapasitas tersebut setara dengan 13% dari target instalasi setrum hijau sebesar 368 MW pada tahun ini.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana mengatakan bahwa tambahan kapasitas pembangkit EBT selama Januari hingga Maret 2023 tersebut dapat mengaliri listrik 94.971 rumah dengan daya 900 volt ampere (VA) per rumah.
"Dengan catatan pemakaian rata-rata bulanan 165 kilowatt hour (kWh)," kata Dadan lewat pesan singkat WhatsApp pada Senin (24/4).
Dadan menjelaskan, penambahan kapasitas pembangkit listrik EBT berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 12,8 MW dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sejumlah 17,8 megawatt peak (MWp). Selain itu, terdapat produksi aliran listrik bersih dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sejumlah 4,4 MW, pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) sejumlah 1,8 MW dan PLTS atap sebesar 11,5 MWp.
Dadan juga menyampaikan, masih terdapat beberapa kendala dalam mencapai tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT sepanjang kuartal I 2023. Beberapa di antaranya, banyaknya pembangkit EBT pada rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN yang masih dalam tahap perencanaan hingga adanya hambatan pembiayaan, teknik, dan geologi.
Selain itu, menurut dia, terdapat kendala berupa belum terbitnya perizinan utama seperti izin pengusahaan sumber daya air (PSDA) dan alotnya perizinan penggunaan kawasan hutan atau IPPKH. Ada pula sejumlah tantangan terhadap pengurusan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR) juga berkontribusi terhadap capaian penambahan kapasitas listrik EBT kuartal pertama tahun ini yang cenderung bergerak konservatif.
"Penyelesaian pembebasan lahan dan perubahan titik interkoneksi dan juga ada soal tantangan permohonan ekspansi dan perubahan kapasitas," ujar Dadan.
Sebelumnya, Kementerian ESDM merekam total kapasitas terpasang setrum EBT mencapai 12,5 gigawatt (GW) hingga Desember 2022. Capaian ini diproyeksikan terus meningkat, seiring komitmen pemerintah untuk menambah kapasitas terpasang hingga 368 MW pada 2023.
Tambahan masukan setrum bersih 2023 akan terbagi dalam sejumlah proyek, dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 136 MW, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 161 MW, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 13 MW, dan pembangkit listrik tenaga bioenergi atau PLT Bioenergi dengan kapasitas 58 MW.
Hasil setrum EBT itu akan dialokasikan untuk masuk ke dalam grid atau jaringan daya listrik PLN. Selain itu, pemerintah juga menetapkan sasaran penambahan instalasi PLTS atap sebesar 100 MWp.