PLN Dorong Inovasi Startup untuk Capai Target NZE 2060

PLN
Dari kiri ke kanan: Chairman Nexticorn Foundation Rudiantara, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, serta Deputi SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata dalam gelaran Startup Day Connext di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Penulis: Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
13/12/2023, 15.09 WIB

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar Program PLN Connext, yakni kolaborasi antara bidang customer focus dan smart ecosystem, alternatif energi, dan share economic model. Inovasi teknologi pada tiga bidang tersebut akan membantu mitigasi perubahan iklim melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).

Pada tahun 2024, PLN akan membangun komunitas startup energi, melakukan penjajakan dengan startup energi global, serta melanjutkan program kolaborasi dan inkubasi dengan startup.

Hal ini demi mengukuhkan misi PLN menjadi episentrum startup energi dan mengembangkan bisnis nonkelistrikan di dalam negeri. Sehingga, perseroan bisa mendukung capaian target emisi nol bersih tahun 2060.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, ide dan inovasi dari pelaku startup akan meningkatkan kapasitas pemanfaatan EBT, mengurangi impor, dan membuka lapangan kerja.

“Dengan menggabungkan solusi teknologi dari startup serta kekuatan aset, jaringan, dan sumber daya PLN Group dan sektor swasta atau pemerintahan yang lain, maka akan terbentuk simbiosis mutualisme yang bermuara pada kemajuan Indonesia,” ujarnya di sela Startup Day Connext bertajuk “Spark The Future: PLN as The Epicentrum for Energy Startups”, sebagaimana dikutip dalam siaran pers pada Rabu (13/12).

PLN Group telah menjajaki potensi kolaborasi dengan lebih dari 30 startup. Perseroan mencanangkan Program Accelerated Renewable Energy Development sebagai jalan menuju pencapaian emisi nol bersih.

Saat ini terdapat beberapa perusahaan rintisan decacorn dan unicorn di Indonesia. Namun, belum satu pun startup dengan valuasi besar yang bergerak di sektor energi.

“Kami berharap program ini dapat menjadi inkubator yang mendorong tumbuhnya lebih banyak unicorn yang bergerak di sektor energi untuk mendukung Accelerated Renewable Energy Development di Indonesia,” ucap Darmawan.

Dalam acara Startup Day Connext, PLN meluncurkan komunitas Startup Energi dan Beyond kWh. PLN akan menyediakan kanal komunikasi bagi pelaku startup untuk saling berkolaborasi. Dengan demikian, PLN dapat mendorong terbentuknya perusahaan rintisan unicorn.

Chairman Nexticorn Foundation Rudiantara menuturkan, minat investasi untuk startup sudah ada. Tinggal bagaimana startup mampu membuat model bisnis yang memadai agar bisa menarik investor.

“Mudah-mudahan semua jadi startup berkualitas, dan PLN saya yakin menyediakan ruang yang sangat besar untuk startup baru di bidang energi,” ucap Rudiantara.

Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara Tedi Bharata menyampaikan, pihaknya telah memberi ruang kolaborasi antara startup dengan BUMN.

“Kita buka kesempatan untuk inovasi dan teknologi sebagai bagian penting transformasi BUMN. Ide-ide ini perlu didukung oleh manajemen,” ungkapnya.

Indonesia adalah negara dengan jumlah startup terbanyak ke-6 di dunia, dan ke-2 di Asia Tenggara. Potensi Indonesia sangat besar, sebab laju penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi. Hal ini menjadi landasan bagi pemerintah untuk terus mengembangkan perusahaan rintisan lokal.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendukung inisiatif yang dilakukan PLN dan pelaku startup dalam mengembangkan inovasi teknologi. “Saya kira langkah PLN ini cukup strategis dalam lanskap digital,” tandasnya.