National Energy Administration (NEA) melaporkan kapasitas listrik energi terbarukan di Cina mencapai 1,45 TeraWatt (TW) atau lebih dari 50% dari total kapasitas pembangkit listrik Cina yang mencapai 2,85 TW. Tenaga surya dan angin menyumbang total 970 GW dari kapasitas energi terbarukan tersebut.
Menurut laporan Xinhua, kapasitas pembangkit listrik di Cina dari tahun ke tahun tumbuh 13,6%. Energi terbarukan, seperti tenaga angin, tenaga surya, tenaga air, dan biomassa serta teknologi-teknologi lainnya mencapai 1,45 TW, melampaui 50% untuk pertama kalinya.
Media lokal menyebut kapasitas energi terbarukan ini telah dicapai pada pertengahan tahun ini. Tenaga surya mencapai 560 GW atau 49,9% lebih tinggi dibandingkan dengan 12 bulan sebelumnya. November lalu, negara ini menjadi tuan rumah bagi turbin angin dengan total 410 GW. Pertumbuhan energi angin dari tahun ke tahun mencapai 17,6%.
Namun, NEA menyebut energi terbarukan menyumbang kurang dari sepertiga konsumsi listrik China atau 3 PWh. Porsi gabungan dari tenaga angin dan matahari berada di atas 15%. Pemanfaatan kapasitas dari kedua energi tersebut juga bergantung pada kondisi cuaca mengingat energi surya dan angin bersifat intermittent.
Xinhua mencatat bahwa Cina memproduksi 50% peralatan tenaga angin di dunia dan 80% modul tenaga surya.
Pada tahap pertama, kompleks listrik terbarukan di Gurun Gobi dan daerah gersang dan terpencil lainnya yang mulai beroperasi November lalu akan menghasilkan kapasitas listrik 45,16 GW. Selain itu, kompleks kedua dan ketiga dengan total kapasitas lebih dari 50 GW juga dalam tahap konstruksi.