Petrobras Incar Saham di Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Surya

Dok. Petrobras
CEO Petrobras Jean Paul Prates menyatakan perusahaan membuka peluang untuk membeli saham-saham di proyek-proyek pembangkit listrik tenaga angin dan surya di dalam negeri.
Penulis: Hari Widowati
23/1/2024, 10.02 WIB

Perusahaan minyak milik negara Brasil, Petrobras, membuka peluang untuk membeli saham-saham di proyek-proyek pembangkit listrik tenaga angin dan surya di dalam negeri. CEO Petrobras mengatakan aksi korporasi tersebut bertujuan untuk menciptakan portofolio energi terbarukan sebesar 2 gigawatt (GW).

CEO Petrobras Jean Paul Prates mengatakan Petroleo Brasileiro ingin membeli saham-saham di aset-aset yang sudah beroperasi karena perusahaan ini ingin memulai transisi energi ramah lingkungannya atas perintah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

Menurut laporan Reuters, rencana Petrobras ini mencerminkan perubahan besar dari pemerintahan Brasil sebelumnya di bawah mantan Presiden Jair Bolsonaro. Di bawah kepemimpinan Bolsonaro, pemerintah berusaha menjual aset-asetnya dan fokus pada eksplorasi dan produksi laut dalam.

Prates tidak merinci berapa banyak yang akan diinvestasikan perusahaan tahun ini untuk proyek-proyek energi terbarukan dalam negeri. Berdasarkan rencana bisnis Petrobras yang dipublikasikan November lalu, perusahaan ini berencana untuk menginvestasikan US$5,2 miliar untuk tenaga surya dan angin pada 2028.

"Pasar akan melihat bahwa transisi ini akan dilakukan dengan cara yang tegas dan bertanggung jawab dan akan mengakui hal ini," kata Prates dalam wawancara dengan Reuters. Ia berharap akuisisi ini akan menguntungkan harga saham Petrobras.

Awal bulan ini, Kepala Transisi Energi Petrobras Mauricio Tolmasquim mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan telah mengesampingkan investasi di proyek-proyek tenaga surya dan angin di luar negeri.

Prates menambahkan bahwa Petrobras menantikan persetujuan kerangka peraturan untuk angin lepas pantai oleh Kongres Brasil, yang seharusnya disetujui pada akhir 2023. Tahun lalu, Petrobras mempresentasikan studi pertamanya untuk angin lepas pantai, dalam kemitraan dengan Equinor Norwegia.

"Kami praktis akan berkuasa sendirian di pasar ini. Ini adalah taruhan besar kami," kata Prates.

Adriano Pires, seorang pakar minyak dan direktur di konsultan CBIE, mengatakan para investor mungkin khawatir bahwa investasi energi terbarukan Petrobras lebih termotivasi secara politis daripada berfokus pada keuntungan - sebuah strategi yang telah menyebabkan masalah-masalah besar bagi perusahaan ini di masa lalu, termasuk pemborosan dan korupsi.

"Kekhawatiran saya adalah bahwa Petrobras akan kembali berinvestasi berdasarkan tingkat pengembalian politik dan bukan tingkat pengembalian ekonomi," ujarnya.

Prates mengatakan bahwa ia memperkirakan harga bahan bakar akan tetap stabil di Brasil, meskipun ada konflik di Laut Merah. Hal ini berkat langkah-langkah yang diambil tahun lalu yang membuat harga bahan bakar lokal tidak sama dengan harga patokan internasional.