Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) akan melakukan ekspansi untuk mengembangkan proyek energi baru terbarukan (EBT) di Bangladesh. Perusahaan akan menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 500 Megawatt (MW),
Ekspansi tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) bersama Coal Power Generation Company Bangladesh Limited (CPGCBL) untuk proyek PLTS di daerah Moheshkhali dan berbagai area lain yang potensial di Bangladesh.
Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari MoU government-to-government (G2G) yang ditandatangani antara Indonesia dan Bangladesh pada tahun 2017, serta telah melalui studi kelayakan oleh dua perusahaan energi ini.
MoU ini juga mencakup pembangunan fasilitas pendukung dan menjadi dasar pengembangan kerja sama lainnya berdasarkan syarat dan ketentuan yang disepakati bersama. Kerja sama strategis ini menandai langkah menuju pemanfaatan solusi dan pengembangan infrastruktur energi terbarukan di Bangladesh.
Nelwin Aldriansyah, CFO Pertamina NRE, mengatakan kerja sama ini merupakan sebuah kolaborasi yang hebat antara CPGCBL dan Pertamina NRE.
"Saya yakin kemitraan strategis ini menjadi pondasi untuk kerja sama yang tidak hanya akan meningkatkan kemampuan operasional kami, tetapi juga mendorong pertumbuhan, inovasi, kesuksesan bersama, serta mendukung keamanan energi nasional Bangladesh,” ujar Nelwin dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7).
Sementara itu, Managing Director CPGCBL Abul Kalam berharap kerja sama ini dapat mendorong pengembangan EBT di Bangladesh.
“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini, Pertamina NRE telah memiliki pengalaman dan portofolio bisnis energi bersih yang cukup mumpuni di Indonesia, semoga kerja sama ini bisa mendorong pengembangan energi bersih di Bangladesh dan saling menguntungkan bagi keduabelah pihak” ujar Abul.
Coal Power Generation Company Bangladesh Limited (CPGCBL) merupakan perusahaan milik Pemerintah Republik Rakyat Bangladesh. Perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan publik dengan tujuan bisnis utama untuk menghasilkan listrik.
Perusahaan ini memiliki mandat untuk menjalankan skema pembangunan pembangkit listrik di bawah Kebijakan Pembangkit Listrik Sektor Swasta Bangladesh, Kebijakan Kemitraan Publik-Swasta (PPP), atau kerangka kebijakan pemerintah lainnya.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, kerja sama anak usaha Pertamina dengan CPGCBL merupakan salah satu upaya Pertamina NRE dalam menangkap peluang untuk ekspansi bisnis di luar negeri.
"Kami mendukung ekspansi Pertamina NRE, sejalan dengan kompetensinya dalam pengelolaan energi baru terbarukan. Sebagai subholding, Pertamina NRE juga menunjukkan komitmennya untuk memperbesar bisnisnya secara mandiri," kata Fadjar.