PT PLN menggandeng perusahaan energi asal Arab Saudi ACWA Power untuk mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling dengan kapasitas 92 megawatt peak (MWp). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLTS Terapung Saguling ini ketika beroperasi berpotensi menurunkan emisi karbon 120 ribu ton per tahun.
Pengembangan PLTS Terapung di Waduk Saguling, Jawa Barat itu ditandai dengan adanya penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) antara PLN dengan ACWA Power.
Darmawan mengatakan kerja sama ini merupakan salah satu upaya perusahaan dalam mendukung peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) selaras dengan agenda transisi energi di Indonesia.
“Bumi sedang memanas, kita beralih dari pembangunan pembangkit berbasis bahan bakar fosil ke pembangunan berbasis energi terbarukan. Kebijakan transisi energi ke energi terbarukan sedang berjalan dan akan diumumkan pada COP29 di Azerbaijan dengan 75% kapasitas tambahan berasal dari energi terbarukan,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (15/8).
PLN Indonesia Power, yang merupakan subholding dari PT PLN, akan menguasai 51% saham PLTS Terapung Saguling. Sementara itu, ACWA Power memiliki porsi saham sebesar 49% di proyek tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi ACWA Power atas penandatanganan PPA. Ini hanya permulaan dan merupakan simbol yang membuka peluang kerja sama yang jauh lebih besar antara Arab Saudi dan Indonesia," ujarnya.
Marco Arcelli, Chief Executive Office ACWA Power, menyebut Indonesia merupakan negara dengan potensi energi hijau yang begitu melimpah. Untuk itu, ia memastikan bahwa perusahaan siap untuk bekerja sama dengan PLN guna mengembangkan energi hijau di Indonesia.
Menurutnya, pada negara-negara dengan kepadatan penduduk yang tinggi, PLTS terapung atau ‘floatovoltaics’ berfungsi sebagai solusi terbaik untuk memanfaatkan energi surya.
"Bentang laut Indonesia yang luas dan cahaya matahari yang melimpah menghadirkan potensi besar bagi proyek ini. Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami, PLN, untuk berkontribusi pada visi negara dalam meningkatkan kapasitas energi terbarukan,” jelas Marco.