PLN Pastikan Bahan Baku Pengganti Batu Bara untuk PLTU Bukan Langsung dari Hutan

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU
Warga memasukkan potongan limbah kayu kedalam mesin pencacah untuk pembuatan bahan bakar biomassa di Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (28/8/2024). Warga setempat memanfaatkan limbah kayu pantai untuk pembuatan salah satu sumber bahan bakar biomassa jenis woodchip (cacahan kayu kasar) dan sawdas (cacahan kayu halus) yang selanjutnya dijual ke perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dengan harga Rp595 hingga Rp668 per kilogram tergantung jenis cacahan.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Agustiyanti
27/9/2024, 19.19 WIB

PT PLN Energi Primer Indonesia memastikan bahan baku biomassa yang digunakan untuk co-firing atau pengganti batu bara pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU bukan berasal langsung dari hutan. Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawa mengatakan biomassa yang digunakan untuk co-firing PLTU berasal dari limbah seperti serbuk kayu atau wood chips. 

"Misalnya di Pacitan, mitra memanfaatkan limbah dari industri kayu yang bahan bakunya dari hutan rakyat untuk co-firing PLTU Pacitan," ujar Mamit saat dikonfirmasi Katadata, Kamis (27/9).

Ia menjelaskan, mitra perusahaan memanfaatkan limbah produksi kayu yang bersumber dari hutan rakyat karena pertimbangan ekonomi. Harga jual bahan baku untuk olahan produk kayu seperti plywood lebih tinggi dibandingan biomassa.

Selain pemanfaatan tanaman rakyat, PLTU biomassa juga memanfaatkan tanaman gamal. "Di Kendari Sulawesi Tengah, saat ini mendapatkan manfaat dengan memanen/pruning tanaman gamal setiap 8 - 12 bulan sebagai bahan baku biomassa untuk co-firing PLTU Nii Tanasa Kendari," ujarnya.

Ia menekankan bahan baku biomassa yang telah disalurkan oleh PLN EPI berasal dari wilayah sekitar PLTU yang sudah melakukan co-firing. Biomassa yang digunakan untuk co-firing berasal dari beragam jenis. Adapun jenis bahan baku biomassa yang digunakan untuk co-firing melingkupi serbuk gergaji, sekam padi, cangkang kelapa sawit, hingga tandan kosong kelapa sawit.

Hingga tahun lalu, PLN telah menggunakan biomassa sebagai pengganti batubara sebesar 1 juta ton per tahun. Sedangkan, pada 2024, perusahaan menargetkan penggunaan lebih dari 2 juta ton biomassa untuk menggantikan batubara.

Biomassa disediakan oleh masyarakat sehingga diharapkan mampu menggerakkan perekonomian. Hingga Agustus 2024, PLN telah melaksanakan ujicoba co-firing di 46 PLTU dari 56 PLTU yang dimiliki PLN.

Reporter: Djati Waluyo