Produsen mesin pesawat global, Rolls-Royce, menyebut mesin buatannya mampu menerbangkan pesawat dengan menggunakan avtur hijau atau sustainable aviation fuel (SAF) hingga 100%. Namun, adopsi SAF yang lebih luas membutuhkan dukungan insentif dan kebijakan dari pemerintah sehingga harganya bisa mencapai level keekonomian.
"Dunia mulai berinvestasi pada produksi SAF. Walaupun mesin pesawat buatan kami bisa menggunakan 100% SAF tetapi saat ini kami masih menggunakan blended fuel (campuran avtur dan SAF)," ujar Presiden Rolls-Royce untuk Asia Tenggara, Pasifik, dan Korea Selatan, Bicky Bhangu, dalam wawancara terbatas dengan sejumlah media di Jakarta, Selasa (15/10).
Ia melihat tren di dunia penerbangan mengarah pada akselerasi untuk memperbesar penggunaan bauran SAF dan bahan bakar konvensional. Bhangu menyebut Uni Eropa memiliki regulasi baru yang mewajibkan setiap bandara di Uni Eropa harus menggunakan minimal 2% SAF pada awal 2025.
Menurut laporan International Trade Administration, bauran SAF dengan bahan bakar konvensional (avtur) di Uni Eropa akan terus meningkat setiap tahun menjadi 6% pada 2030, 20% pada 2035, dan 70% pada 2050. Uni Eropa berharap kebijakan ini akan mendorong investasi pada produksi SAF dan menciptakan permintaan dalam jangka panjang.
Bos Rolls-Royce ini menyebut Singapura juga bakal menerapkan aturan serupa. Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (Civil Aviation Authority of Singapore) menyebut semua penerbangan yang lepas landas dari Singapura diwajibkan menggunakan SAF sebesar 1% pada 2026. Bauran SAF ini akan ditingkatkan menjadi 3-5% pada 2030.
"Ada peran SAF dalam jangka menengah dan jangka panjang. Saat ini harga SAF 2,5 kali lebih mahal daripada avtur, insentif yang tepat dan investasi (produksi SAF) menjadi kunci untuk adopsi yang lebih luas," kata Bhangu.
Ia menilai penggunaan SAF di industri penerbangan masih menghadapi jalan panjang. Namun, Rolls-Royce telah berinvestasi pada pengembangan mesin yang kompatibel dengan SAF sebagai upaya untuk menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) dari sektor penerbangan.
Pasok Mesin untuk Pesawat Berbadan Lebar
Rolls-Royce merupakan pemasok mesin pesawat berbadan lebar (wide body) terbesar di Indonesia. Perusahaan mendukung Garuda Indonesia dan Lion Air untuk rute regional dan antar-benua. "Kami memasok sekitar 80% dari semua pesawat berbadan lebar di Indonesia," ujarnya.
Rolls-Royce Trent 700 menjadi sumber tenaga bagi armada Airbus A330 milik Garuda Indonesia. Generasi baru dari mesin ini, Trent 7000, mulai digunakan pada pesawat Airbus A330neo milik Garuda pada 2019. Saat ini Garuda memiliki lima pesawat A330neo.
Lion Air saat ini juga mengoperasikan A330 yang ditenagai oleh mesin Trent 700 dan A330neo yang menggunakan mesin Trent 7000. Pesawat-pesawat baru ini telah memungkinkan Lion Air memperluas rute regional dan antarbenua.