Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) memastikan ketersediaan pasokan energi ramah lingkungan menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Corporate Secretary Pertamina NRE, Dicky Septriadi, mengatakan perusahaan berkomitmen untuk menjaga kebutuhan energi masyarakat terutama selama libur nataru, khususnya listrik dari sumber energi ramah lingkungan.
"Keandalan operasional kami pastikan aman sehingga masyarakat dapat menikmati dan menjalankan aktivitas selama liburan dengan nyaman," ujar Dicky dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (24/12).
Dicky mengatakan, dukungan Pertamina NRE untuk kelancaran pasokan energi bersih antara lain melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai area operasi Pertamina Group seperti di wilayah kerja minyak dan gas Rokan sebesar 25,7 Megawatt peak (MWp).
Pertamina NRE juga menyiagakan pasokan di beberapa area operasi Pertamina lainnya seperti kilang dan SPBU serta beberapa BUMN lain seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Angkasa Pura dengan total kapasitas mencapai 52 MWp.
Dicky mengatakan, Pertamina NRE melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), juga mengoperasikan pembangkit listrik panas bumi (PLTP) di 6 area di Indonesia, di Area Sibayak Sumatera Utara, Ulubelu Lampung, Lumut Balai Sumatera Selatan, Karaha dan Kamojang di Jawa Barat, serta Lahendong di Sulawesi Utara dengan kapasitas total 672,5 Megawatt (MW).
"Energi dari panas bumi memiliki porsi besar untuk beberapa provinsi dalam memenuhi kebutuhan listriknya, seperti PLTP Lahendong yang menyuplai lebih dari 30% kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo serta PLTP Ulubelu yang menyuplai sekitar 22% kelistrikan provinsi Lampung selama 24 Jam tanpa jeda," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini Pertamina NRE Group menjamin pembangkitan yang berasal energi bersih dengan total kapasitas mencapai 2.493,9 MW, yang terdiri dari beberapa jenis pembangkit dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Sampai akhir 2024 Pertamina NRE Group berhasil memproduksi Listrik bersih sebesar 7.685 Gigawatt hour (GWh), atau 13 % di atas rencana produksi.