Luhut Jajaki Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove dengan Uni Emirat Arab

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.
Ilustrasi. Indonesia dan Uni Emirat Arab menjajaki kerja sama rehabilitasi hutan bakau atau mangrove.
5/3/2021, 20.15 WIB

Pemerintah sedang menjajaki beberapa kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA). Salah satunya, rehabilitasi hutan bakau atau mangrove di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan perbaikan kawasan hutan bakau bakal seluas 620 ribu hektare. Pada tahun ini rencana realisasinya adalah 150 ribu hektare. “Sebagian akan bekerja sama dengan Uni Emirat Arab," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/3).

Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei mengatakan pembicaraan kerja sama rehabilitasi itu cukup penting. Proyek ini akan berkontribusi positif pada pengurangan emisi karbon dioksida dunia. "Dan akan membantu mencegah perubahan iklim," ujarnya.

Kerja sama Indonesia dan Uni Emirat Arab yang kedua adalah di bidang ekonomi kreatif. Ketiga, pengaturan teknis untuk Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia.

Keempat, penandatanganan kerja sama antara DP World dan PT Maspion. Kedua perusahaan akan membangun pelabuhan peti kemas internasional di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur.

Luhut menyebut, nilai proyek tersebut mencapai sekitar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,2 trilin. Harapannya, pelabuhan itu dapat menurunkan biaya logistik hingga puluhan persen.

Kelima, kesepakatan World Logistic Passport Agreement. Keenam, kerja sama antara PT Pindad (Persero) dan Caracal di bidang pertahanan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan