PT Bank Mandiri Tbk meraih dana segar US$ 300 juta, setara Rp 4,38 triliun (kurs: Rp 14.600), melalui penerbitan surat utang berkelanjutan atau sustainability bond. Dana itu digunakan untuk membiayai proyek-proyek berwawasan lingkungan dan sosial.
Sustainability bond pertama yang diterbitkan Bank Mandiri tersebut memiliki tenor lima tahun dengan kupon sebesar 2%. Dalam penerbitan sustainability bond ini, Bank Mandiri menunjuk Deutsche Bank, HSBC, dan Mandiri Securities sebagai Joint Lead Managers.
Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan sustainability bond ini bagian dari implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) yang telah disusun dan memenuhi standar acuan sustainability bond dari International Capital Market Association (ICMA).
“Bank Mandiri telah berkomitmen untuk menjalankan praktik keuangan berkelanjutan dengan menyusun RAKB yang diimplementasikan melalui tiga pilar strategis," kata Panji melalui siaran pers, Selasa (13/4).
Salah satu inisiatif dalam tiga pilar tersebut adalah perbankan yang berkelanjutan (sustainable banking). Dengan pilar ini, pembiayaan diberikan kepada sektor-sektor berkelanjutan seperti energi baru dan terbarukan, serta pembiayaan kepada proyek sosial terutama untuk segmen UMKM dan mikro.
Ke depan, pihak Bank Mandiri berharap dapat terus mendukung program pemerintah untuk menggali dan memanfaatkan potensi energi baru dan terbarukan yang cukup besar di Indonesia serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan alias Sustainable Development Goals.
Panji mengklaim penerbitan sustainability bond ini menerima permintaan pemesanan lebih dari US$ 2,5 miliar pada saat proses book building. Dengan demikian, terdapat kelebihan permintaan (oversubscription) lebih dari 8,3 kali dari rencana jumlah bond yang diterbitkan.
"Hal ini menunjukkan persepsi positif dari investor asing terhadap kinerja dan prospek bisnis Bank Mandiri ke depan," ujar Panji.
Positifnya keyakinan investor juga terlihat dari peringkat yang diberikan kepada obligasi ini dari lembaga pemeringkat internasional yaitu Baa2 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch. Pascaproses penerbitan, obligasi ini rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange/SGX).