OJK Catat Realisasi Kredit "Hijau" oleh Perbankan Capai Rp 882 Triliun

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
OJK
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
30/9/2021, 11.53 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor perbankan semakin agresif mengembangkan inisiatif keuangan berkelanjutan. Hingga saat ini, penyaluran kredit hijau dan penerbitan surat utang berkelanjutan oleh perbankan mencapai Rp 881,9 triliun.

Penyaluran kredit hijau tersebut melalui 13 bank, delapan di antaranya merupakan peserta pilot project kredit sektor hijau. "Saya turut bergembira bahwa saat ini perbankan mulai semakin agresif menyalurkan kredit di sektor hijau," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana dalam diskusi virtual yang digelar ISEI Jakarta, Kamis (30/9).

Heru menyatakan realisasi keuangan berkelanjutan perbankan juga datang dari penerbitan obligasi hijau. Terdapat tiga bank yang telah menerbitkan surat utang berkelanjutan. Dua bank milik negara yakni BRI dan Mandiri memenerbitkan Global Sustainability Bond senilai Rp 12,25 triliun.

Kemudian OCBC NISP bekerjasama dengan Korporasi Keuangan Internasional (IFC) Bank Dunia menerbitkan Green and Gender Bond senilai Rp 59,9 triliun. Perbankan juga ikut serta dalam skema blended finance dengan nilai Rp 35,6 triliun.



Skema keuangan berkelanjutan semakin berkembang bukan hanya di sektor perbankan melainkan juga di sektor pasar modal. Heru menyebut Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki indeks SRI-KEHATI yang merupakan indeks saham untuk penerbitan saham-saham berkelanjutan.

Indeks ini digunakan oleh 11 perusahaan manajer investasi untuk menerbitkan reksadana ESG dengan total dana kelolaan Rp 2,5 triliun hingga April 2021.

Ia menjelaskan, indeks ini terdiri atas 25 saham perusahaan publik yang tercatat di BEI. Sektor perbankan yang ikut serta dalam indeks ini antara lain, BCA, BNI, BRI, bank Mandiri, BTN dan OCBS NISP.

BEI tahun lalu telah menerbitkan indeks baru yakni IDX ESG Leaders, berisi daftar perusahan dengan kualitas terhadap penilaian lingkungan, sosial dan governance yang lebih baik. Sektor perbankan yang sudah ikut masuk dalam indeks ini antara lain BCA, BNI, BTN dan Mandiri.

Sektor asuransi juga bersiap masuk dalam program keuangan hijau. Ia menyebut akan ada skema asuransi hijau yang saat ini tengah dalam proses penyusunan. Skema asuransi ini diharap dapat memberikan penjaminan terhadap proyek-proyek hijau.

Sekalipun sudah makin berkembang, OJK akan terus mengawasi implementasi keuangan hijau di sektor keuangan, khususnya realisasi penyaluran kredit berkelanjutan oleh perbankan. Ada tiga langkah pengawasannya.

Pertama, OJK monitoring sekali dalam setahun untuk memerika kepatuhan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) perbankan. Kedua, monitoring setiap tiga bulan sekali terhadap portofolio hijau bank. Ketiga, survei tahunan mengenai implementasi kebijakan keuangan berkelanjutan oleh perbankan.

Reporter: Abdul Azis Said