Ketua Kadin Ajak Pengusaha Manufaktur Berinvestasi Gunakan EBT

ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/foc.
Chair of ASEAN Business Advisory Council (ABAC) M Arsjad Rasjid di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
7/9/2023, 14.28 WIB

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengajak pelaku usaha domestik untuk memperbesar porsi investasi pada sektor industri manufaktur yang menggunakan energi terbarukan.  Ketua Kadin Arsjad Rasjid mengatakan langkah ini dapat mempercepat pemanfaatan energi terbarukan di dalam negeri.

"Dunia usaha perlu berinvestasi pada infrastruktur energi terbarukan dan mengembangkan teknologi baru untuk produksi dan pemanfaatan energi ramah lingkungan," kata Arsjad saat menyampaikan sambutan pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta pada Kamis (7/9).

Di sisi lain, dia juga meminta pemerintah untuk mendukung para investor melalui penciptaan lingkungan bisnis yang kondusif bagi dunia usaha untuk berinvestasi pada sektor ekonomi hijau. "Pemerintah bisa memberikan keringan pajak dan insentif dan juga perlu ada promosi dan pelatihan ekonomi hijau," ujar Arsyad.

Kadin memiliki dua program untuk mendukung langkah perusahaan nasional bertransisi menuju Net Zero Company. Keduanya adalah Kadin Net Zero Hub dan Sub Hub Bisnis Kehutanan."Platform ini untuk para pemangku kepentingan yang ingin berbagi pengetahuan dan praktik net zero," ujar Arsjad.

Kementerian ESDM mencatat total potensi energi terbarukan Indonesia mencapai 3.696 gigawatt (GW). Sedangkan International Renewable Energy Agency (IRENA) menyebutkan kapasitas terpasang pembangkit energi terbarukan di Indonesia masih sangat minim, yakni baru 0,3% dari seluruh potensi yang ada. IRENA menilai hambatan utama di sektor ini akibat kurangnya investasi.

"Hambatan signifikan dalam mendorong transisi energi Indonesia adalah pendanaan dan investasi. Sumber pembiayaan perlu diperluas dan kapasitas pembiayaan lokal perlu ditingkatkan," kata IRENA dalam laporan Indonesia Energy Transition Outlook yang dirilis Oktober 2022.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu