PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan Hongkong CBL Limited menandatangani divestasi proyek baterai kendaraan listrik untuk memperkuat rantai pasok atau supply chain ekosistem baterai litium Kamis (28/12).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa ini merupakan kerja sama pertama di dunia yang mencakup tahapan dari tambang nikel hingga giga factory baterai cell dan pack, serta daur ulang.
“Hal ini menjawab pertanyaan mengenai hilirisasi, di mana masih banyak yang dapat dilakukan di sini,” ujar Luhut dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (29/12).
Luhut menekankan pentingnya efisiensi dan kecepatan pengerjaan proyek mengingat persaingan global yang semakin ketat. Dia juga menyatakan bahwa eksekusi proyek harus tetap mematuhi standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang tinggi.
“Kita harus transparan dengan digitalisasi, dan eksekusi proyek ini harus menjadi contoh standar untuk proyek serupa di masa depan,” ujarnya.
Luhut menyatakan akan terbuka terhadap kritik mengenai isu lingkungan dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan, termasuk meningkatkan mekanisme dan standar operasional prosedur (SOP). Dia juga menekankan pelatihan pegawai lokal untuk mengikuti teknologi tinggi.
“Kita harus memperhatikan standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang berkualitas tinggi secara bertahap. Mari bangun kesepakatan bahwa pejabat yang terlibat harus transparan, sehingga Indonesia dapat menjadi contoh negara maju dan transparan,” tegas Menko Luhut.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, menegaskan perlunya menerapkan standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang disampaikan Luhut.
“Selamat kepada tim Antam dan CBL. Implementasikan dengan baik standar lingkungan, rekrutmen tenaga kerja, dan upayakan meminimalisir risiko yang dapat merugikan,” kata Menteri Bahlil.