Conference of Parties atau COP27 akan segera dimulai pada 6-18 November 2022 di Sharm el-Sheikh, Mesir. Konferensi ini akan menghadirkan lebih dari 40.000 peserta untuk membahas kebijakan iklim untuk masa depan.
COP27 adalah program Badan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim (UNFCCC). Sudah ada beberapa perjanjian internasional terkait iklim yang lahir dari COP, termasuk Protokol Kyoto pada 1997, Perjanjian Paris pada 2015, dan Pakta Iklim Glasgow pada 2021.
Meski menjadi panduan banyak negara dalam mengurangi emisinya, istilah-istilah yang dipakai dalam COP27 dan perjanjian-perjanjian yang dihasilkannya tidak mudah dipahami. Mengutip Businessgreen.com, berikut ini panduan A-Z terkait istilah-istilah tersebut.
- 1,5°C
Ini adalah target kenaikan suhu global yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris pada 2015. Membatasi kenaikan suhu global hanya sebesar 1,5°C diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim seperti kekeringan, badai, dan banjir besar.
Untuk mencapai target ini, negara-negara diminta untuk memangkas emisi karbonnya setengah dari yang mereka hasilkan saat ini. Meski begitu, UNFCCC justru memperkirakan emisi akan meningkat 16% pada 2030 alih-alih menurun.
- Adaptasi
Adaptasi adalah proses manusia menyesuaikan diri dengan dampak perubahan iklim, ini seperti membangun tembok laut untuk melindungi satu wilayah dari kenaikan permukaan laut.
- Artikel 6
Artikel 6 adalah bagian dari Perjanjian Paris yang menjadi panduan bagaimana negara-negara bisa mencari kerja sama untuk mencapai target iklim mereka. Artikel 6 juga yang menjadi dasar dan aturan dalam implementasi mekanisme pasar karbon internasional.
- COP
Conference of Parties diadakan UNFCCC pertama kali digelar pada 1992. COP digelar setiap tahun untuk membahas mengenai kebijakan apa yang perlu diambil dan disepakati oleh negara-negara peserta yang kini sudah mencapai 196 negara.
- Emisi nol
Emisi nol (zero emissions) berarti tidak ada menghasilkan emisi karbon atau gas rumah kaca ke atmosfer.
- Emisi nol netto
Emisi nol netto (net zero emissions) adalah kondisi di mana karbon yang dihasilkan sama dengan karbon yang dikurangi di atmosfer, entah itu lewat pembelian kredit karbon (carbon credit) dan penyeimbangan karbon (carbon offset).
- Hidrofluorokarbon
Hidrofluorokarbon (hydrofluorocarbon/CFC) adalah gas rumah kaca yang berkontribusi dalam perubahan iklim berbentuk zat kimia yang ditemukan di pendingin ruangan atau kulkas.
- Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) (Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim)
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau IPCC adalah badan dari Persatuan Bangsa-bangsa yang bertanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perubahan iklim.
- Karbon hitam
Karbon hitam adalah polutan udara yang mempengaruhi perubahan iklim. Karbon hitam biasanya dihasilkan dari kebakaran hutan dan konsumsi bahan bakar fosil seperti bensin dan solar.
- Metana
Metana juga polutan penyebab perubahan iklim. Metana dihasilkan dari industri peternakan, kebocoran sistem gas alam, serta tempat pembuangan sampah dari rumah-rumah dan perkantoran.
Tidak hanya itu, tambang batu bara juga menghasilkan gas metana. Tambang batu bara Indonesia bahkan menjadi penghasil metana terbesar ke-8 di dunia.
- Mitigasi
Mitigasi adalah usaha manusia mengurangi atau mencegah emisi gas rumah kaca. Mitigasi bisa dilakukan dengan cara penanaman pohon, pemulihan mangrove, mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, dan memakai energi baru terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga angin.
- Modal alami (natural capital)
Istilah ini digunakan untuk menjelaskan unsur-unsur alam yang bermanfaat penting atau juga disebut “layanan ekosistem (ecosystem service)”. Modal alam juga berarti memandang alam sebagai aset.
Layanan ekosistem yang diberikan alam ini termasuk penyerapan atau penghilangan karbon dioksida (CO2), perlindungan dari erosi tanah dan risiko banjir, habitat satwa liar, penyerbukan, serta ruang untuk rekreasi dan kesejahteraan.
- Nationally Determined Contributions
Nationally determined contribution (NDC) atau komitmen kontribusi nasional adalah komitmen masing-masing negara dalam beradaptasi dengan perubahan iklim. Komitmen ini diperbarui setiap lima tahun sesuai dengan target suhu global.
Indonesia baru saja memperbarui NDC-nya pada September 2022. Dalam janji ini, Indonesia menaikkan komitmen pengurangan emisinya menjadi 31,8% dengan skenario kemampuan sendiri (unconditional) dan 43,2% dengan bantuan internasional (conditional) pada 2030.
Meski meningkat, komitmen Indonesia ini masih di bawah target dari Pakta Iklim Glasgow yang ditetapkan pada COP26 pada 2021 lalu. Pakta Iklim Glasgow menyebut butuh adanya pemangkasan emisi setidaknya 45% untuk menahan laju kenaikan suhu bumi agar tidak lebih dari 1,5°C.
- Pakta Iklim Glasgow
Pakta Iklim Glasgow adalah perjanjian yang disepakati dalam COP26 di Glasgow pada 2021. Ini adalah perjanjian pertama yang secara eksplisit membahas pengurangan penggunaan batu bara. Perjanjian ini juga yang membuat Indonesia melarang pembangunan pembangkit listrik batu bara baru.
- Pasar karbon
Pasar karbon adalah sistem perdagangan yang memungkinkan negara-negara atau perusahaan-perusahaan melakukan jual beli kredit karbon atau pelunasan karbon (carbon offset). Jual beli kredit dan pelunasan ini dilakukan untuk mencapai target batas emisi masing-masing negara atau perusahaan.
- Pembiayaan iklim
Pembiayaan iklim adalah pembiayaan yang digunakan untuk mengatasi perubahan iklim. Usaha mengatasi perubahan iklim ini bisa dalam bentuk pengurangan emisi karbon atau mempromosikan cara untuk beradaptasi, memitigasi, dan membangun ketahahan terhadap dampak perubahan iklim.
Indonesia melakukan pembiayaan iklim lewat penerbitan obligasi dan sukuk hijau. Masyarakat juga bisa membeli sukuk hijau ritel yang dijual pemerintah Indonesia tiap tahunnya.
- Penangkapan karbon
Penangkapan karbon adalah langkah mengambil dan menyimpan CO2, contohnya lewat penanaman ulang hutan.
- Perjanjian Paris
Perjanjian Paris adalah perjanjian yang dihasilkan dalam COP21 di Paris pada 2015. Perjanjian ini meminta negara-negara untuk membuat komitmen pengurangan emisi dan terus meningkatkan komitmen tersebut.
Target Perjanjian Paris adalah mengurangi emisi gas rumah kaca hingga kurang dari 2°C atau lebih baik kurang dari 1,5°C di atas tingkat pra-industrial. Tidak hanya mitigasi, Perjanjian Paris juga meliputi adaptasi dan pembiayaan iklim.
- Protokol Kyoto
Perjanjian yang dihasilkan dari COP di Kyoto pada 1997 untuk implementasi tujuan UNFCCC dalam mengurangi emisi.
- Transisi adil
Transisi adil berarti transisi ke ekonomi global yang rendah emisi tanpa merugikan negara-negara dengan ekonomi miskin dan menengah untuk tumbuh.
- Transisi energi
Transisi energi berarti perubahan dari konsumsi energi yang berbasis bahan bakar fosil ke energi yang bersumber dari sumber daya rendah karbon. Energi rendah karbon ini bisa didapat dari tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, tenaga panas bumi, dan lain-lain.
- United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)
UNFCCC atau Badan PBB untuk Konvensi Kerangka Perubahan Iklim adalah kerangka yang ditandatangani oleh sekitar 150 negara di Rio Janeiro, Brazil pada 1992. Ini merupakan perjanjian pertama yang mengakui adanya perubahan iklim dan menjadi basis perjanjian-perjanjian dalam COP selanjutnya seperti Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris.