QRIS Cross Border Bakal Terintegrasi dengan Singapura, Apa Itu?

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran antara Indonesia dengan Malaysia menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Penulis: Dini Pramita
27/6/2023, 18.20 WIB

Sistem pembayaran lintas negara (cross border payment) berbasis jaringan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk transaksi lintas negara antara Indonesia dengan Singapura akan terlaksana pada akhir 2023.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan BI dan Bank Sentral Singapura akan meresmikan kerja sama sistem pembayaran cross-border pada akhir 2023. "Mudah-mudahan akhir tahun kita bisa cross-border dengan Singapura," kata dia Jumat (16/6).

Menurut Filianingsih, Indonesia juga tengah menjajaki kerja sama serupa dengan India, Jepang dan Arab Saudi. Sebelumnya Indonesia berhasil melakukan kerja sama dengan Malaysia dan Thailand sehingga penggunaan QRIS dapat dilakukan di kedua negara tersebut.

Jumlah transaksi menggunakan QRIS di Indonesia (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.)

 

 

 

 

 

 

 



QRIS Cross Border 

Mengutip situs resmi Bank Indonesia, QRIS Cross Border adalah sistem pembayaran lintas negara (cross-border payment) berbasis kode QR yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara.

Dengan QRIS antar negara tersebut, transaksi cukup dilakukan dengan memindai kode QR tanpa perlu menukar uang dengan mata uang lokal negara yang dikunjungi.

Wisatawan asing di Indonesia pun dapat melakukan transaksi hanya melalui pemindaian QRIS merchant Indonesia dengan menggunakan aplikasi pembayaran negaranya.

Sebaliknya, pembayaran atas transaksi wisatawan Indonesia dapat dilakukan dengan memindai QR standar negara yang dikunjunginya dengan menggunakan aplikasi pembayaran Indonesia.

Sebagai contoh, wisatawan Indonesia di Thailand cukup memindai kode QR di merchant atau gerai lokal dengan menggunakan aplikasi pembayaran QRIS yang telah terpasang di gawai. Dengan catatan, transaksi ini berlaku untuk bank partner di Thailand yang terintegrasi dengan jaringan QRIS seperti Bank CIMB Thai.

Sebaliknya, wisatawan dari Thailand atau Malaysia hanya perlu memindai QRIS yang tersedia di merchant Indonesia. Secara otomatis, mata uang Baht dan Ringgit dari saldo rekening mereka akan terkonversi ke dalam Rupiah dan dana penjualan langsung masuk ke rekening penjual.

Adapun bank di Thailand yang terintegrasi dengan QRIS adalah Bank CIMB Thai, BBL (Bangkok Bank), BAY (Bank of Ayudhya), Krungthai Bank (KTB), CIMB Thai, Kasikorn Bank (KBANK) dan Siam Commercial Bank (SCB).

Sementara itu bank di Malaysia yang telah terintegrasi dengan QRIS adalah Public Bank Berhad, Razer Merchant Services Sdn Bhd, United Overseas Bank Berhad, TNG Digital Sdn Bhd, Axiata Digital eCode Sdn Bhd (Boost), AmBank Malaysia Berhad, Maybank Berhad dan Hong Leong Bank Berhad.


Penggunaan QRIS di Dalam Negeri

Bank Indonesia mencatat ada 24,9 juta pedagang atau gerai yang telah memanfaatkan jaringan QRIS sebagai metode pembayaran sampai Februari 2023. Jika ditotal, pengguna QRIS tercatat sebesar 30,87 juta.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan jumlah transaksi QRIS hingga Februari 2023 tercatat sebesar Rp 12,28 triliun dengan volume 121,8 juta transaksi.

QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjag​a keamanannya.

Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS. Ada dua jenis QRIS yang diterapkan, yaitu QRIS MPM (Merchant Presented Mode) dan QRIS CPM (Customer Presented Mode).

Untuk QRIS MPM, merchant hanya perlu menyediakan kode QR dan memajangnya di tempat usaha mereka atau menyediakan mesin EDC/smartphone untuk menampilkan QR code QRIS. Sementara itu, pada QRIS CPM, merchant-lah yang melakukan scan QR code milik pelanggan.

Saat ini transaksi QRIS dibatasi hanya sebesar Rp 10 juta per transaksi. Namun, jumlah ini meningkat dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 5 juta per transaksi.

Untuk membuat QRIS kian memudahkan transaksi penggunanya, Bank Indonesia akan menambah fitur untuk penarikan uang, transfer dan setoran tunai. Ketiga fitur ini dijadwalkan siap digunakan pada Agustus mendatang.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan penambahan tiga fitur ini akan meningkatkan kualitas layanan dari sistem pembayaran digital. "Fitur ini juga dapat mendorong inklusi keuangan karena dapat digunakan di wilayah 3T. Jika di daerah itu tidak ada ATM maupun bank, transaksi transfer, tarik, maupun setor tunai bisa dilakukan selama ada merchant QRIS," kata dia.