Istilah investasi dikenal sebagai kegiatan mengorbankan, menyimpan, memupuk, dan menumpuk suatu hal untuk hasil yang lebih besar. Meski begitu, investasi bukanlah hal yang mudah dilakukan. Selain memiliki modal, pelaku investasi juga patut pandai melakukan analisis, termasuk memperkirakan keuntungan dan risikonya.
Investasi juga tak melulu soal uang, namun juga ada untuk mengembangkan potensi diri agar lebih cerdas dan pandai dibidangnya. Misalnya, menyelesaikan pendidikan hingga universitas dan seterusnya.
Kali ini, kami akan membahas tentang apa itu investasi. Cocok untuk Anda yang memiliki minat untuk berinvestasi, simak tulisan ini agar tidak ketinggalan.
Apa itu Investasi?
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi adalah penanaman uang atau model dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sementara istilah menginvestasikan diartikan sebagai kegiatan menanamkan uang atau modal.
Tandelilin melalui buku Portofolio dan Investasi (2010) mendefinisikan investasi sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham atau pun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Lipsey pada Pengantar Makroekonomi (1997) menyampaikan, investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi terbagi menjadi tiga di antaranya yaitu investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Jogiyanto pada bukunya yang berjudul Teori Portofolio dan Analisis Investasi (2010) menjelaskan bahwa investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu.
Kemudian Sumanto pada buku Pengaruh Perkembangan Pasar Modal terhadap Perekonomian Indonesia (2006) menjelaskan bahwa investasi merupakan komitmen sejumlah dana dalam suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan.
Lebih lanjut, Mankiw pada buku Pengantar Ekonomi Makro (2000) mendefinisikan investasi sebagai barang-barang yang dibeli oleh individu atau pun perusahaan untuk menambah persediaan modal.
Dari sederet penjelasan di atas, investasi dapat diartikan sebagai kegiatan mengorbankan modal untuk “ditanam” dengan harapan nilai jualnya meningkat. Kemudian kembali dengan harga yang lebih tinggi. Dengan begitu, penanam modal akan mendapat keuntungan.
Jenis-jenis Investasi Secara Umum
1. Investasi Keuangan
Jenis investasi paling umum yang dilakukan yaitu dalam keuangan. Patut diketahui bahwa terdapat berbagai opsi yang bisa dijadikan pilihan dalam melakukannya. Di antaranya yaitu pasar uang, obligasi, dan saham. Meski berbeda, ketiganya sama-sama bisa meraup keuntungan namun dengan jangka waktu dan peluang yang berbeda.
Investasi dapat dilakukan dengan membeli efek atau berharga yang biasa diperjualbelikan di bursa efek. Namun di zaman yang sudah canggih ini memungkinkan Anda untuk melakukan investasi melalui ponsel pintar. Caranya yaitu dengan mengunduh aplikasi investasi yang melakukan transaksi yang diarahkan. Meski begitu, sebaiknya Anda melakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui risikonya.
2. Investasi Properti
Pilihan lain yang patut dipertimbangkan adalah melakukan investasi properti. Misalnya tanah, bangunan rumah, ruko, gedung, dan lain semacamnya.
Anda dapat menjadi pemilik yang menyewakan atau menjual properti. Selain itu, juga ada yang dinamakan makelar atau pihak ketiga. Makelar bisa mendapatkan keuntungan dengan komisi dari pemilik properti.
3. Investasi Bisnis
Investasi bisnis dapat dilakukan dengan menyediakan modal sebagai imbalan atas kepemilikan (ekuitas) atau pengambilan investasi yang dijanjikan (utang). Termasuk bisnis baru merintis atau yang sudah berjalan.
Melansir Midtrans, aset perusahaan akan menjadi sarana untuk meningkatkan profit dan menghasilkan keuntungan untuk para investor. Tujuan lainnya yaitu untuk mengembangkan aset di masa mendatang.
4. Investasi Komoditas
Investasi komoditas melibatkan uang yang disuntikkan ke dalam barang fisik atau bahan baku dengan harapan mendapatkan untuk dari fluktuasi harga seiring berjalannya waktu. Hal ini mengacu pada dua jenis komoditas.
Istilah komoditas dalam dunia bisnis cenderung mengarah ke pengelolaan hasil bumi secara finansial. Misalnya batu bara, emas, perak, gula, kopi, kakao, dan lain-lain.
5. Investasi Seni dan Barang Koleksi
Jenis investasi ini mengarah pada pelakunya yang gemar menyimibang barang koleksi langka, antik, bernilai seni dan jual. Misalnya lukisan seniman di zaman dahulu yang karyanya dijual meraup harga ribuan hingga ratusan ribu dollar Amerika Serikat.
Tak hanya itu, investasi ini dapat dilakukan dengan mengoleksi mobil, motor, dan perabot lain dengan nilai jual. Biasanya barang juga mengandung nilai sejarah yang dianggap penting sehingga menarik perhatian peminatnya.
6. Investasi Pendidikan dan Keterampilan
Tak melulu soal kekayaan, investasi dapat dilakukan dengan mengembangkan potensi dalam diri. Misalnya dengan menempuh pendidikan dan mengikuti kursus keahlian tertentu.
Tujuannya yaitu untuk meningkatkan nilai diri sendiri dan menggali potensi. Sehingga menaikkan profesionalitas agar siap berkarier di dunia kerja.
Demikian pembahasan tentang apa itu investasi dan penjelasan lengkapnya. Investasi patut dilakukan untuk Anda yang memiliki modal dan keinginan agar masa depan lebih baik.