Edisi Khusus | Bulan Inklusi Keuangan

Apa Itu Suku Bunga? Ini Dampak Kenaikan dan Penurunannya

Freepik
Ilustrasi Suku Bunga
Penulis: Tifani
Editor: Safrezi
18/10/2025, 07.30 WIB

Suku bunga adalah salah satu istilah paling penting dalam dunia keuangan. Suku bunga memengaruhi banyak aspek kehidupan ekonomi, mulai dari tabungan, pinjaman, hingga investasi.

Namun, masih banyak orang yang belum memahami sepenuhnya apa itu suku bunga dan bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi ekonomi maupun keuangan pribadi. Lantas, apa itu suku bunga dan apa saja dampaknya terhadap kondisi keuangan individu serta perekonomian secara keseluruhan?

Apa Itu Suku Bunga?

Ilustrasi suku bunga dasar kredit (Vecteezy.com/Dilok Klaisataporn)

Secara sederhana, suku bunga merupakan imbalan yang diberikan oleh pihak peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai kompensasi atas penggunaan uang dalam jangka waktu tertentu. Istilah ini sering muncul dalam konteks kredit bank, deposito, kartu kredit, maupun kebijakan moneter Bank Indonesia.

Menurut laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga adalah biaya yang dibebankan oleh pemberi pinjaman kepada peminjam untuk penggunaan uang selama periode waktu tertentu. Suku bunga diukur dalam persentase dari jumlah pinjaman atau tabungan.

Ketika seseorang meminjam uang, mereka akan membayar bunga sebagai imbalan atas penggunaan dana tersebut. Di sisi lain, ketika seseorang menabung uang di bank, mereka mendapatkan bunga sebagai imbalan atas uang yang disimpan.

Suku bunga bisa bersifat tetap yang berarti tidak berubah selama periode waktu tertentu atau bersifat variabel. Suku bunga dapat bergerak naik atau turun sesuai dengan perubahan di pasar keuangan.

Salah satu dampak terbesar dari kenaikan suku bunga adalah peningkatan biaya pinjaman. Ketika suku bunga naik, bunga yang harus dibayar atas pinjaman, seperti hipotek, kredit kendaraan, kartu kredit, atau pinjaman pribadi, juga meningkat.

Akibatnya, orang yang memiliki pinjaman dengan bunga variabel mungkin harus membayar lebih banyak setiap bulannya. Suku bunga juga memiliki dampak signifikan terhadap berbagai jenis investasi.

Pasar saham, misalnya, cenderung mengalami penurunan ketika suku bunga naik. Hal ini disebabkan karena pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga konsumsi dan investasi bisnis bisa berkurang.

Penurunan belanja konsumen dan pengurangan investasi ini dapat menyebabkan perusahaan mengalami penurunan pendapatan dan laba, yang pada akhirnya bisa membuat harga saham turun. Sebaliknya, obligasi biasanya bergerak berlawanan arah dengan suku bunga.

Ketika suku bunga naik, nilai pasar obligasi yang ada cenderung turun, karena obligasi baru yang diterbitkan menawarkan suku bunga yang lebih tinggi, membuat obligasi lama menjadi kurang menarik bagi investor. Salah satu alasan utama di balik perubahan suku bunga adalah inflasi.

Inflasi adalah peningkatan harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian. Ketika inflasi meningkat terlalu tinggi, bank sentral umumnya akan menaikkan suku bunga untuk memperlambat laju inflasi.

Kenaikan suku bunga membuat biaya meminjam uang lebih tinggi, sehingga orang cenderung mengurangi pengeluaran mereka. Penurunan permintaan barang dan jasa ini dapat membantu mengendalikan inflasi.

Namun, kenaikan suku bunga juga bisa memiliki efek samping, seperti memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan investasi. Jika dilakukan secara berlebihan, kenaikan suku bunga bisa memicu resesi, yaitu penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan.

Suku bunga juga berpengaruh terhadap perencanaan pensiun. Jika suku bunga rendah, investor mungkin kesulitan mendapatkan tingkat pengembalian yang memadai dari investasi mereka, yang dapat mempengaruhi dana pensiun yang tersedia di masa depan.

Sebaliknya, ketika suku bunga naik, pengembalian investasi dalam instrumen keuangan yang aman, seperti obligasi atau deposito berjangka, menjadi lebih menarik dan dapat memberikan stabilitas keuangan bagi mereka yang mendekati masa pensiun. Kenaikan atau penurunan suku bunga juga dapat menciptakan peluang untuk melakukan pembiayaan ulang (refinancing) pinjaman yang ada.

Saat suku bunga turun, peminjam dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajukan pembiayaan ulang dengan suku bunga yang lebih rendah, sehingga mengurangi pembayaran bulanan dan biaya total pinjaman. Sebaliknya, saat suku bunga naik, pembiayaan ulang mungkin menjadi kurang menarik karena suku bunga yang lebih tinggi.

Secara umum, suku bunga sering digunakan sebagai indikator kesehatan ekonomi. Suku bunga rendah biasanya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara memfasilitasi peminjaman dan pengeluaran yang lebih murah, sementara suku bunga tinggi cenderung memperlambat ekonomi dengan meningkatkan biaya pinjaman dan menurunkan konsumsi.

Itulah ulasan singkat mengenai apa itu suku bunga dan apa saja dampaknya terhadap kondisi keuangan individu serta perekonomian secara keseluruhan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.