Rekam Jejak MD Pictures hingga Sahamnya Digandeng Tencent

KATADATA/HARI WIDOWATI
5/11/2021, 09.35 WIB

Di sisi lain, hingga September 2021 MD Pictures juga membukukan beban usaha turun 8,5 % ke level Rp 52,4 miliar. Dengan begitu, perusahaan mampu membukukan laba per saham dasar Rp 2,34 per lembar.

Upaya Manoj Punjabi Menapaki Industri Perfilman

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman BEI, per 22 Oktober 2021 kepemilikan saham Manoj Punjabi bertambah di MD Pictures. Dia membeli 12,38 % saham FILM sehingga kepemilikannya menjadi 21,24%.

Transaksi restrukturisasi kepemilikan saham MD Pictures tersebut, menjadikan total kepemilikan Manoj di perusahaan itu mencapai 71,72 %. Rinciannya, kepemilikan langsung terhadap perseroan sebanyak 21,24 %, sedangkan secara tidak langsung, yakni lewat kepemilikan PT MD Global Investment 50,5 %.

Manoj, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama, mendirikan MD Pictures pada 2002 bersama sang ayah, Dhamoo Punjabi. Bukan hal mudah untuk membangun perusahaan yang saat ini memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 4,45 triliun.

Sejak awal menyelesaikan pendidikan pada 1992, Manoj sudah berniat masuk ke industri perfilman. Sayangnya, saat itu orang tuanya melarang dan memintanya untuk mencari pekerjaan lain. Manoj merupakan sarjana di Indonesia European University jurusan Marketing dan Keuangan.

Dalam vlog Boy William, Manoj bercerita sempat bekerja tiga bulan di PT Indah Kiat Pulp and Paper. Hanya bertahan tiga bulan, kemudian dia dikeluarkan dari perusahaan produsen kertas tersebut.

Dari sana, kemudian Manoj menjajal peruntungan di industri tekstil, termasuk mencari bahan materialnya, mendesain, menjahit, hingga membuka toko. Bahkan, pria kelahiran 7 Desember 1972 tersebut sempat memiliki 15 orang karyawan.

Meskipun mendapat keuntungan dari bisnis tekstilnya, Manoj tetap berambisi  masuk ke industri perfilman. Sampai akhirnya, pada 1996 dia mengawali karier perfilmannya sebagai produser pelaksana di Multivision Plus milik Raam Punjabi yang juga pamannya.

Singkat cerita, pada 2001 Manoj dan ayahnya memutuskan keluar dari Multivision Plus karena perbedaan visi dan misi. Ayah dan anak tersebut kemudian mendirikan MD Pictures pada 7 Desember 2002. Sejak saat itu, bisnis MD Pictures di bawah naungan MD Entertainment berkembang.

Hingga saat ini MD Pictures telah banyak membuat karya unggulan MD Media Grup seperti film Habibie, Danur, Rudy, Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC2) yang merupakan suatu konsep waralaba yang sangat bernilai.

Mulai 2005 induk perseroan, yakni MD Entertainment mulai memperluas konsep hiburan "satu atap". Bahkan, perusahaan sempat mencatatkan sejarah di perindustrian film Indonesia, dengan memecahkan rekor film terlaris 2008 melalui film Ayat Ayat Cinta.

Pada 2018, MD Pictures juga menjadi pelopor sebagai perusahaan produksi film pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia alias IPO. Perusahaan dengan kode saham FILM tersebut menebar 1,3 miliar lembar saham di bursa Tanah Air dengan harga perdana Rp 210 per lembar. Alhasil, perusahaan mampu mengantongi dana segar Ro 274,6 miliar.

Pada perdagangan Rabu (3/11) saham FILM ditutup menguat 4 % ke level Rp 468 per lembar saham. Sepanjang 2021, harga saham MD Pictures tercatat naik 146,3 %, menurut data RTI.

Halaman: