Radio, Sepeda, dan Pasar Papringan: Bambu-Bambu Singgih Susilo Kartono

Yayasan Bambu Lestari
Sepeda bambu Spedagi United GORo Nusantara G20 pada Kamis (17/11/2022) di pavilliun Hutan Bambu Nusantara G20, komplek Bali Collection, Nusa Dua.
22/11/2022, 11.48 WIB

Menurut Singgih, bambu memiliki beberapa karakter yang berbeda dengan logam. Perbedaan utamanya adalah bambu termasuk kategori material alam yang terbarukan, tidak seperti logam. Bambu bisa tumbuh dengan cepat dan dipanen pada usia 3,5 tahun. Selain itu, bambu dapat menyerap suspensi dengan baik.

“Serat bambu yang sejajar memanjang, menjadikan material ini lentur sekaligus kuat. Hasil riset para ahli menunjukkan bambu memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dari baja,” tulis Singgih dalam penjelasannya pada G20 lalu. 

Alasan lingkungan pula yang membuat Spedagi tidak diekspor agar tidak menambah emisi gas dari pesawat. Meski begitu, Spedagi berhasil dikenal dunia setelah menyabet Gold Award pada Good Design Award di Tokyo, 2018. Dengan penghargaan ini, Spedagi diakui sebagai salah satu desain paling berpengaruh di dunia. 

Memberdayakan Masyarakat

Seiring dengan upaya pemberdayaan Desa Kandangan melalui Spedagi, Singgih pun memulai proyek pengembangan Pasar Papringan atau Pasar Bambu. Upaya ini dia mulai setahun setelah mengembangkan Spedagi, yaitu pada 2014. 

Pasar yang berada di desa Ngadiprono, Temanggung ini muncul karena Singgih melihat lokasi yang bertumpuk sampah di bawah pepohonan bambu yang rindang.  Bersama rekan-rekannya, Singgih kemudian melakukan pemetaan sosial. Mereka ingin Pasar Papringan menjadi wadah pergerakan sosial untuk pemberdayaan ekonomi. 

“Karena bahan bakunya, bambu, sedang mengalami hal yang sama di desa: degradasi tingkat percaya diri. Orang kerap ragu akan kekuatan dan keawetan bambu, sama seperti ragu akan kekuatan desa,” kata Singgih. 

Kini, masyarakat sekitar sudah meramaikan pasar tersebut dengan menjajakan makanan, hasil pertanian, hingga kerajinan tradisional. Hal unik dari pasar ini juga adalah alat transaksi yang digunakan, yakni bambu kecil bernama pring. Tiga keping pring senilai dengan Rp2.000 dan pengunjung Pasar Papringan harus menukarkan uang kartalnya untuk membeli apapun di Pasar Papringan.

Halaman:

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.