PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana pada 2023. Dana IPO ini akan dipakai untuk membayar utang dan belanja modal.

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury menyampaikan PHE memiliki utang US$ 4,5 miliar. Sedangkan kebutuhan untuk belanja modal US$ 4 miliar - US$ 6 miliar per tahun. Besaran belanja modal itu diproyeksikan meningkat menjadi US$ 15 miliar pada 2024.

“IPO menjadi suatu kebutuhan bagi PHE untuk menghimpun dana lewat pasar modal. Kalau terlalu bergantung pada utang tidak bagus," ujar Pahala dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI, Rabu, 7 Desember 2022.

PHE berencana akan menawarkan sahamnya ke publik sebesar 10%-15%. Adapun dalam rangka persiapan menuju IP, PHE telah merampungkan laporan keuangan per Juni 2022 dan sertifikasi cadangan yang dimilikinya.

PHE menjadi salah satu dari empat anak usaha BUMN yang akan melakukan IPO tahun depan. Selain PHE, ada juga PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Palm Co, dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

Profil PHE

PT Pertamina Hulu Energi adalah anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang pengeboran minyak dan gas. Awalnya, perusahaan ini bernama PT Aroma Operations Services (AOS) yang didirikan pada 17 November 1989. Bisnis utamanya berupa pengadaan jasa untuk mendukung operasi kilang petrokimia milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah.

Pada 2002, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Pertahulu Energi, baru kemudian diubah menjadi nama sekarang pada 2007. Perubahan nama tersebut dilatarbelakangi oleh terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang mengharuskan Pertamina untuk memisahkan kegiatan usaha hulu dan hilir migas.

Pertamina pun menyerahkan pengelolaan atas wilayah-wilayah kerja hulu yang mereka kelola melalui kerja sama dengan pihak ketiga dalam bentuk Joint Operating Body (JOB) maupun Participating Interest (PI) kepada PHE. Operasional wilayah-wilayah kerja tersebut kemudian diserahkan oleh PHE ke anak-anak usahanya.

Sejalan dengan pembentukan PT Pertamina (Persero) sebagai holding migas, tahun 2021 Pertamina Hulu Energi menjalani peran baru. PHE ditetapkan menjadi Subholding Upstream dengan melakukan pengambilalihan seluruh saham milik PT Pertamina (Persero) atas 11 anak perusahaan yang terkait dengan pengelolaan hulu migas Pertamina.

Setelah ditetapkan menjadi Subholding Upstream, PHE saat ini secara total memiliki 68 anak perusahaan yang terdapat di dalam dan luar negeri dengan 6 perusahaan patungan dan 2 perusahaan afiliasi.

Bidang Usaha

Mengutip laman resminya, bidang usaha yang dijalankan PHE mencakup eksplorasi, pengembangan, produksi, serta jasa konsultasi bisnis dan manajemen portfolio. PHE melakukan kegiatan eksplorasi untuk mencari dan meningkatkan cadangan minyak dan gas baru, baik di dalam maupun luar negeri.

Kegiatan eksplorasi didukung oleh pengaplikasian konsep baru, teknologi mutakhir dan tepat guna, serta mengadakan kerja sama dengan mitra strategis yang menguasai advance exploration technology dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan usaha, lingkungan dan sosial.

Kemudian PHE juga melakukan proses pengembangan blok migas dalam rangka peningkatan cadangan migass, serta pengelolaan proyek yang sudah ada. Selain itu juga mengelola dan mengembangkan operasi dan portofolio usaha sektor hulu migas dalam bentuk kerja sama, seperti JOB PSC, BOB, IP/PPI dan skema lainnya.

PHE mengelola dan mengembangkan portofolio atas seluruh Anak Perusahaan, Perusahaan Patungan dan Perusahaan Afiliasi yang bergerak di dalam usaha hulu dan kegiatan usaha hilir.

Reporter: Vika Azkiya Dihni