FSO Arco Ardjuna merupakan kapal penampung minyak tertua di dunia yang telah bertugas selama 52 tahun di Indonesia. Sebanyak 1,28 miliar barel minyak telah ditampung dan disalurkan kapal ini.
Pertamina Hulu Energi (PHE) melaporkan bahwa produksi migas mencapai 1,05 juta BOEPD sampai dengan Mei 2024, terdiri dari minyak 556 ribu barel per hari dan gas 2.853 mmscfd.
Menurut Elnusa, survei seismik penting karena wilayah Indonesia timur, khususnya Bone dan Seram, memiliki potensi migas yang besar tapi belum sepenuhnya dieksplorasi.
Pertamina Hulu Energi optimistis bisa menyumbang 50-55% dari target lifting minyak 1 juta barel pada 2030. Pada 2023 PHE menyumbang 68% dari total lifting minyak nasional.
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim mengungkapkan bahwa pengembangan migas nonkonvensional Blok Rokan masih membutuhkan proses panjang hingga mendapatkan hasilnya.