Andika Perkasa, Eks Panglima TNI Orang Dekat Presiden Jokowi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memimpin upacara pelepasan Satgas Maritim Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-N/UNIFIL Tahun 2022 di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/12/2022). Dalam misi perdamaian dunia yang dipimpin Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh tersebut membawa 119 personel menggunakan kapal perang KRI Frans Kaisiepo-368 menuju Lebanon dalam rangka misi perdamaian PBB untuk mencegah timbulnya konflik bersenjata Lebanon-Israel.
14/12/2022, 14.04 WIB

Pengangkatan Andika sebagai Danpaspampres mengawali kedekatan antara dia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Andika kemudian memanjat tangga karier militer lebih jauh lagi pada 2018, ketika dia menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Dengan pangkat Letnan Jenderal, ini menempatkan dia satu langkah lebih dekat ke kepemimpinan TNI AD.

Tidak lama setelah menjadi Pangkostrad, Andika akhirnya berhasil menjadi Jenderal dan menjadi Kepala Staf TNI AD (KASAD atau KSAD) pada November 2018. Ini menempatkan Andika ke dalam antrean calon pemimpin TNI.

Pada November 2021, karier militer Andika akhirnya berhasil memuncak seiring dengan terpilihnya dia sebagai Panglima TNI. Pengangkatan Andika menandai kelanjutan hubungan eratnya dengan Presiden Jokowi yang telah dibangun sejak 2014.

(Baca: Pemilihan Panglima TNI Dinilai Lebih karena Faktor Kedekatan Jokowi)

Andika telah menarik perhatian publik karena kekayaannya. Mantan Panglima TNI ini melaporkan bahwa kekayaannya mencapai Rp182,6 miliar, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021 dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini 2,5 kali lebih tinggi dari kekayaan Presiden Jokowi.

Menjelang Pemilihan Presiden 2024, Andika juga masuk ke dalam berbagai jajak pendapat calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Namun dalam jajak pendapat yang menyimulasikan 33 politisi, Andika memperoleh hanya 0,4% pangsa suara. Ini berdasarkan survei terhadap 1.220 responden antara 30 Oktober dan 5 November 2022 dari lembaga riset Indikator.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman