Profil Surya Paloh, Ketua Partai NasDem yang Memiliki Bisnis Media

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Ilustrasi, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berjalan menuju presidensial lounge di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Editor: Agung
24/2/2023, 13.21 WIB

Surya Dharma Paloh atau yang lebih dikenal dengan Surya Paloh merupakan tokoh dari Partai NasDem. Untuk mengetahui lebih lanjut, menarik membahas profil Surya Paloh.

Surya Paloh dikenal sebagai pemilik Metro TV dan Media Indonesia selain merupakan politisi di Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Hingga kini, eksistensinya masih diakui karena terus berkecimpung di dunia politik dan memiliki sederet penghargaan. Berkaitan dengan itu, berikut profil Surya Paloh selengkapnya.

Keluarga Surya Paloh

PERTEMUAN PARTAI NASDEM DENGAN PARTAI DEMOKRAT (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.)
 

Surya Paloh lahir di Kuta Raja, Kota Banda Aceh, Aceh, Indonesia pada 16 Juli 1951. Surya Paloh merupakan anak dari muhammad Daud Paloh dan Nursiah.

Ayah Surya Paloh merupakan polisi yang kerap berpindah tugas dari Talawi, Labuhan Ruku, Ashahan ke Serbelawan, Simalungun, dan lain sebagainya. Ketika ayahnya pindah ke Tarutung pada 1967, Surya Paloh pun memilih pindah ke Medan.

Surya Paloh menikah dengan Rosita Barack yang dikaruniai seorang anak Prananda Surya Paloh. Rosita Barack adalah anak sulung Omar Barack, sosok dari Samarinda yang menikahi perempuan dari Jepang.

Pendidikan Surya Paloh dan Organisasi yang Digelutinya

 
PERAYAAN HUT KE-11 PARTAI NASDEM (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU)

 

Berkaitan dengan pendidikannya, Surya Paloh mengenyam pendidikan di SMA N 7 Medan. Saat itu, ia bersekolah sembari berdagang beragam barang dagangan. Dagangan tersebut berupa teh, karung goni, ikan asin, dan lain sebagainya yang diambil dari orang tauke dan sekaligus gurunya di dunia usaha.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Sumatera Utara (USU) Fakultas Hukum. Namun karena aktif berorganisasi, Surya Paloh pun tidak menyelesaikan kuliah tersebut.

Selanjutnya, ia pun pindah ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Islam Sumatera Utara., Surya Paloh kerap terlibat dalam berbagai organisasi dan jiwa kepemimpinan serta pendalaman di bidang politik pun terbentuk.

Surya Paloh bahkan membuat organisasi yang menentang kebijakan salah dari pemerintahan Orde Lama. Organisasi tersebut beberapa diantaranya yakni Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia 9KAPPI).

Setelah itu, Surya Paloh menjadi Koordinator Pemuda dan Pelajar pada Sekretariat Bersama Golkar. Tak hanya itu, Surya Paloh juga mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI) dan menjabat sebagai Pimpinan PP-ABRI Sumatera Utara.

Bisnis Media Surya Paloh hingga Terjun Ke Politik

Surya Paloh Sebelah Kanan - Pertemuan Partai Demokrat dan Partai NasDem (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.)

Berkaitan dengan karir bisnisnya, Surya Paloh memulai dari berdagang kecil-kecilan saat sekolah. Kemudian ia juga pernah bekerja sebagai Manajer Travel Biro Seulawah Air Service dan mengelola wisma di Medan.

Tak hanya itu, Surya Paloh juga pernah bekerja sebagai Direktur Utama PT Ika Diesel Bros untuk menjalankan usaha distributor mobil Ford dan Volkswagen. Kemudian, Surya Paloh menjadi kuasa usaha direksi Hotel Ika Darroy di Banda Aceh sekaligus Direktur Link Up Coy, Singapura yang merupakan industri perdagangan umum.

Kariernya melambung ketika Surya Paloh terjun ke bisnis penerbitan media. Ia merasakan adanya tantangan di situ dan ingin membuat perusahaan media yang sesuai dengan idealismenya dan saat itu bertentangan dengan kehendak rezim Orde Baru.

Awalnya, muncul Surat Kabar Harian Prioritas pada 2 Mei 1986. Surat kabar itu pun menjadi sorotan dan dikenal di berbagai daerah.

Namun, Prioritas tidak berlangsung hingga kini karena Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers dicabut pemerintah. Pasalnya, Prioritas tidak sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.

Meski demikian, Surya Paloh tidak menyerah dan mendirikan Majalah Vista yang bekerja sama dengan Drs. T. Yously Syah pada 1989 untuk mengelola Media Indonesia. Media Indonesia pun diboyong ke Gedung Prioritas yang mengajak bekerja sama dengan sepuluh penerbit daerah dari Sulawesi, Sumatera, Bali, dan lain sebagainya.

Surya Paloh pun bersemangat mendirikan bisnis ini karena kualitasnya yang baik, tajam, kritis, dan disukai oleh masyarakat. Ancamannya pun bukan lagi kebangkrutan, melainkan pembredelan pemerintah.

Surya Paloh dikenal sebagai pebisnis di bidang pers yang berjuang untuk kebebasan pers di era soeharto. Kebebasan itu pun semakin terbuka saat Soeharto tumbang dan ia membuat kanal berita yakni Metro TV.

Metro TV adalah stasiun televisi berita yang pertama di Indonesia. Bahkan termasuk televisi pertama dengan siaran 24 jam non stop.

Siarannya dikenal sebagai berita yang tajam, aktual, terpercaya, kritis terhadap pemerintah. Saat ini bahkan termasuk pihak yang masuk dalam konten berita Media Indonesia yang kini menjadi salah satu koran terkemuka di Indonesia.

Selain itu, Surya Paloh juga mendirikan Nasional Demokrasi. Awalnya, NasDem yang berdiri pada 1 Februari 2010 tidak bermaksud menjadi partai. Namun kemudian keputusan itu berubah pada 26 Juli 2011 yang berubah jadi partai politik dan mengikuti pemilu 2014.

Surya Paloh pindah dari Sumatera ke Jakarta karena aktivitas politiknya. Surya Paloh menjadi anggota MPR pada 1977 hingga 1982 dan 1982 hingga 1987.

Selama hidupnya, Surya Paloh memiliki beragam penghargaan dan kehormatan. Surya Paloh mendapatkan Honorary Profesorship dari Beijing Foreign Studies University pada 2014, Doktor Honoris Causa bidang Sosiologi Politik dari FISIP Universitas Brawijaya, Lifetime Achievement kategori Best of the Best Lifetime Achievement dalam Men’s Obsessions Awards 2015, dan lain sebagainya.