Profil Lim Hariyanto, Orang Kaya Nomor 6 RI, Pemilik Harita Grup

Forbes.com
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
30/3/2023, 14.35 WIB

Proses penawaran saham perdana alias IPO Trimegah Bangun Persada sudah memasuki tahap book building. Dengan kode emiten NCKL, perusahaan akan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 12 April 2023. 

Trimegah Bangun Persada akan melepas 18% sahamnya, sebanyak 12,09 miliar saham dengan harga Rp 1.220 hingga Rp 1.250 per saham. Dari pelepasan saham ini, TBP mengincar dana segar sebesar US$ 600 juta atau sekitar Rp 9,3 triliun.

Bila angka tersebut tercapai, maka IPO ini akan menjadi yang terbesar di 2023. Angkanya menyalip IPO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk yang meraih Rp 9,05 triliun Februari lalu.

IPO Trimegah Bangun Persada juga akan menjadi yang terbesar ke-5 setelah Bukalapak (BUKA) senilai R 21,9 triliun, Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (MTEL) Rp 18,79 triliun, PT Goto Gojek Tokopedia (GOTO) Rp 13,72 triliun dan Adaro Energy Indonesia (ADRO) Rp 12,24 triliun. 

PT Trimegah Bangun Persada (TBP) (Dokumentasi perseroan)

Pemilik Trimegah Bangun Persada 

TBP merupakan bagian dari Harita Grup yang dimiliki Lim Hariyanto Wijaya Sarwono. Ia adalah kakek terkaya Indonesia. Di usianya yang ke-94 tahun, Forbes Real Time Billionaires mencatatnya sebagai orang terkaya ke-6 di Indonesia. Kekayaannya mencapai US$ 5 miliar atau setara Rp 75 triliun

Peringkat itu melonjak dengan cepat. Sebab, pada 9 Maret lalu lalu posisi Lim masih berada di posisi ke-19 dengan kekayaan US$ 1,2 miliar atau setara Rp 18 triliun. Harta pria asal Samarinda ini melesat hingga US$ 3,8 triliun atau 316% dalam rentang waktu dua minggu. 

Bermula dari Toko Kelontong

Mesin uang Lim bermula dari usaha milik ayahnya, Lim Tju King, yang berasal dari Fujian, Cina. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pada 1915 Lim Thu King membuka toko kelontong di Kalimantan Barat. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora