Operator kereta pelat merah PT Kereta Api Indonesia akan menguji coba lintas rel terpadu alias LRT Jabodebek pada 12 Juli hingga 15 Agustus 2023. Kereta ini menghubungkan ibu kota dan kota-kota satelitnya, yaitu Bogor, Depok, dan Bekasi.
Menurut juru bicara LRT Jabodebek Kuswardoyo, masyarakat mulai dapat mendaftar untuk menjajal kereta api ringan tersebut pada Senin, 10 Juli 2023. Operator menetapkan tarif selama pembukaan praresmi (soft launching) di Rp 1 per orang.
Jumlah penumpang yang dapat berpartisipasi dalam uji coba mencapai 600 orang per hari. LRT Jabodebek akan mengangkut 150 orang untuk setiap perjalanan. Dalam satu hari, operator akan menguji coba empat perjalanan.
Untuk uji coba, masyarakat akan memiliki tiga pilihan stasiun keberangkatan, yaitu Stasiun Jatimulya di Kabupaten Bekasi, Stasiun Harjamukti di Depok, dan Stasiun Dukuh Atas.
“Bagi masyarakat, pastikan dulu sudah mendapat konfirmasi. Apabila tidak mendapatkan konfirmasi, mohon maaf tidak bisa mengikuti perjalanan soft launching,” kata manajer humas KAI Kuswardoyo di Jakarta Pusat pada Kamis (6/7).
Menggunakan Kereta Lokal
LRT Jabodebek merupakan lintas raya terpadu atau kereta api ringan yang melayani penumpang di sebagian DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. KAI menjadi operator dari proyek yang memakan biaya lebih dari Rp 32 triliun tersebut.
Selain KAI, pengembangan LRT Jabodebek melibatkan tiga badan usaha milik negara lainnya, yaitu perusahaan konstruksi PT Adhi Karya Tbk, perusahaan elektronik PT Len Industri, dan perusahaan sarana kereta api PT Industri Kereta Api (INKA).
INKA telah memproduksi 186 kereta untuk LRT Jabodebek di pabriknya yang berlokasi di Madiun, Jawa Timur. Dengan enam kereta per rangkaian, LRT Jabodebek saat ini memiliki 31 rangkaian kereta.
Kereta dengan corak merah, putih, dan hitam itu mampu mengangkut hingga 1.300 penumpang pada jam-jam sibuk. Kereta ini beroperasi dari 5 pagi hingga kira-kira 11.30 malam.
Pengembangan LRT Jabodebek berawal dari peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada September 2015. Ini memulai pengembangan tahap pertama yang mencakup 18 stasiun.
Menurut Kuswardoyo, rata-rata tarif perjalanan LRT Jabodebek diperkirakan berkisar di Rp 12 ribu. Tarif maksimumnya bisa mencapai Rp 25 ribu. Namun, angka finalnya akan menyesuaikan dengan bantuan dari pemerintah.
Memangkas Waktu Tempuh
LRT Jabodebek memiliki tiga trayek, yaitu lintas Cawang-Cibubur yang berjarak hampir 15 kilometer (km), lintas Cawang-Dukuh Atas yang berjarak kira-kira 11 km, dan lintas Cawang-Bekasi Timur yang berjarak 18,5 km.
Dengan kecepatan maksimum hingga 90 km per jam, LRT Jabodebek hanya membutuhkan waktu 40 menit hingga 50 menit untuk menempuh perjalanan antara Stasiun Dukuh Atas dan Stasiun Jatimulya dan antara Stasiun Dukuh Atas dan Stasiun Harjamukti.
Sebagai perbandingan, perjalanan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dengan rute yang sama dapat mencapai lebih dari satu jam.
“Kenapa LRT ini kita bangun? Kita ingin membangun transportasi massal yang terintegrasi. MRT, LRT, kereta bandara, bus Transjakarta. Sehingga terjadi efisiensi dalam orang bepergian dari satu titik ke titik yang lain,” kata Presiden Jokowi dalam video yang terbit pada 2 Maret 2023.