Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, terseret dalam dugaan korupsi tata niaga timah PT Timah Tbk untuk periode 2015-2022. Harvey menjadi perpanjangan tangan dari PT Refined Bangka Tin (RBT) yang diduga milik pengusaha Robert Bonosusatya (RBS).
Pada Senin (1/4) lalu, Robert Bonosusatya diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kuntadi mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya keterkaitan antara Robert dengan PT Refined Bangka Tin (RBT). "Apakah sebagai pengurus, apakah sebagai Benefit Official Ownership atau memang tidak ada kaitannya sama sekali," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/4).
Setelah pemeriksaan Senin lalu, Robert tidak mau berkomentar terkait dugaan keterlibatannya dengan RBT. Perusahaan RBT yang sempat dipimpin Robert itu diketahui menjadi mitra utama PT Timah dan pernah digeledah oleh Kejagung pada 23 Desember 2023 lalu.
Dia hanya mengatakan bahwa dirinya datang ke Kejagung sebagai warga negara yang taat hukum. "Sebagai warga negara yang baik, saya sudah melakukan kewajiban, mentaati peraturan yang ada, saya sudah diperiksa," ujarnya kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Senin (1/4).
Terkait hal ini, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman menduga Robert berperan meminta crazy rich PIK Helena Lim dan Harvey Moeis untuk memanipulasi uang hasil korupsi dengan modus dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Robert juga diduga mendirikan dan mendanai perusahaan-perusahaan yang digunakan sebagai alat untuk melakukan korupsi tambang timah. Menurutnya, Robert merupakan pihak yang menerima manfaat atau keuntungan (beneficial owner) dari perusahaan-perusahaan yang melakukan penambangan timah.
"RBS apakah orang yang sama dengan orang yang disebut RBT, maka kami serahkan sepenuhnya kepada penyidik karena kami yakin penyidik telah mengetahui identitas yang bersangkutan," kata Boyamin.
Seperti apa profil Robert Bonosusatya, berikut ulasannya:
Profil Robert Bonosusatya
Nama Robert memang cukup dikenal di kalangan pengusaha, tapi profilnya tidak banyak diketahui publik. Mengutip laporan Jasuindo Tiga Perkasa, Robert Bonosusatya lahir di Jakarta pada 13 Januari 1963.
Beberapa sumber menyebut dia berasal dari keluarga konglomerat Indonesia di masa orde baru. Robert Priantono Bonosusatya merupakan anak dari pengusaha pangan dan perkebunan Yohakim Bonosusatya.
Dia pernah mengenyam pendidikan di University of California, Amerika Serikat. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, Robert meneruskan bisnis ayahnya dan mengembangkannya lebih luas.
Bisnis Robert Bonosusatya
Mengutip dari beberapa sumber, profil Robert Bonosusatya tak hanya berbisnis tambang. Pada 2019, dia tercatat menjadi komisaris utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), perusahaan operator jalan tol yang didirikan Siti Hardianti Rukmana, putri penguasa orde baru, Soeharto. Robert juga tercatat memiliki banyak perusahaan.
Mengutip laporan tahunan CMNP Robert Bonosusatya tercatat pernah menjadi pemegang saham dan komisaris di PT Sentra Karya Duta Usaha, PT Graha Sentra Niaga, Prima Multi Trada, dan PT Cipta Karya Dinamika pada 2012. Pada 2013, dia tercatat sebagai pemegang saham PT Hamparan Berkah Daya Lestari dan Komisaris PT Prima Energi Utama pada 2014.
Robert juga pernah menjadi pemegang saham dan Direktur PT Robust Buana Tunggal pada 2015. Kemudian menduduki jabatan sebagai pemegang saham dan Direktur Utama PT Energi Sembilan Perkasa pada 2017.
Sumber lain menyebutkan Robert Bonosusatya juga sebagai pemegang saham dan PT Synthesis Karya Pratama, pengembang Plaza Semanggi. Dia juga memiliki bisnis properti, salah satunya Hotel Butik The Gunawarman yang ada di Jalan Senopati, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Robert juga disebut pernah menjabat Komisaris Utama PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, yang bergerak di bisnis percetakan dan dokumen keamanan. Jasuindo pernah menang proyek pencetakan BPKB, STNK, dan SIM di Korlantas Polri.
Pada 2008, Robert menjabat presiden direktur PT Pratama Agro Sawit. Kebun sawitnya berlokasi di Kabupaten Batang Hari, Jambi. Ia juga disebut sebagai pemilik PT Refined Bangka Tin (RBT), yang kini tersangkut dugaan korupsi PT Timah.
Robert Bonosusatya Pernah Tersangkut Beberapa Kasus
Nama Robert Bonosusatya pernah beberapa kali tersangkut di kasus-kasus yang melibatkan petinggi Polri. Ia pernah terseret di tengah kasus hukum yang menyeret Ferdy Sambo dan anak buahnya mantan Karo Paminal Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.
Hendra menggunakan jet pribadi bersama anak buahnya untuk berangkat ke kediaman keluarga almarhum Brigadir Josua di Jambi atas perintah Ferdy Sambo pada Juli 2022.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengklaim berdasarkan penelusuran yang dilakukan diketahui bahwa pesawat pribadi yang digunakan Hendra tersebut bertipe Jet T7-JAB. Ia menduga pesawat jet pribadi yang digunakan Hendra milik Robert Bonosusatya atau RBT alias Bong. Namun, Robert membantah tuduhan tersebut, meski dia mengaku sudah kenal lama dengan Hendra
Nama Robert juga pernah mencuat dalam dokumen hasil pemeriksaan Bareskrim Polri pada periode Mei hingga Juni 2010, yang mengusut transaksi ganjil sebesar Rp57 miliar di rekening Komjen Budi Gunawan, yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Menurut dokumen yang tersebar saat Budi mengikuti uji kelayakan calon Kepala Polri pada 14 Januari 2015 itu, Robert Bonosusatya disebut sebagai penjamin kredit yang dikucurkan untuk putra Budi, Muhammad Herviano Widyatama pada 6 Juli 2005.