Karier Stella Christie: Dari Pakar Psikologi Kognitif Menjadi Wamen Dikti

Fauza Syahputra|Katadata
Guru Besar Tsinghua University, Stella Christie di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Penulis: Tifani
22/10/2024, 17.16 WIB

Presiden Prabowo Subianto melantik Stella Christie menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti). Stella akan mendampingi Satryo Soemantro Brodjonegoro yang menjabat sebagai Menteri Dikti di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran.

Stella dikenal sebagai ahli cognitive science atau ilmu kognitif. Bidang tersebut mempelajari bagaimana cara kerja otak hingga manusia berpikir.

Berikut profil Stella Christie Wamendikti pemerintahan Prabowo-Gibran.

Profil Stella Christie

Pelantikan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Stella Christie lahir pada 1 Januari 1979 di Medan, Sumatera Utara. Perempuan berusia 45 tahun ini menempuh pendidikan dasar dan menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta.

Selama masa pendidikannya, Stella menunjukkan prestasi luar biasa yang membuatnya menerima sejumlah beasiswa bergengsi. Ia berhasil mendapatkan beasiswa ASEAN dari Pemerintah Singapura serta beasiswa dari United World College.

Beasiswa tersebut membawa Stella menempuh pendidikan International Baccalaureate di Red Cross Nordic United World College, Norwegia. Perjalanan akademiknya yang cemerlang terus berlanjut hingga menerima beasiswa penuh dari Harvard University pada 1999.

Stella lulus dari Fakultas Psikologi Harvard University pada 2004 dengan predikat magna cum laude dan meraih Highest Honors. Kemudian, ia meraih gelar doktoral di Northwestern University pada tahun 2010.

Stella juga memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang psikologi kognitif di Northwestern University pada tahun 2010. Penelitian doktoralnya memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai perkembangan kognitif.

Mengutip laman Tsinghua University, ia menjadi peneliti pascadoktoral di The University of British Columbia pada tahun 2010-2012. Setelah menyelesaikan gelar Ph.D., Stella menjalani program postdoktoral di University of British Columbia, Kanada, pada tahun 2012.

Stella juga bertandang ke Stanford University sebagai peneliti tamu pada tahun 2015-2016

Karir Akademis Stella Christie

Karir akademis Stella semakin bersinar setelah bergabung sebagai assistant professor di Swarthmore College, Amerika Serikat. Ia juga resmi diangkat sebagai Tenured Associate Professor pada 2018.

Pada tahun yang sama, ia memilih untuk pindah ke Tsinghua University, salah satu universitas terbaik di Asia. Di Tsinghua University, Stella bertugas sebagai profesor sekaligus Ketua Riset di Laboratorium Otak dan Kecerdasan.

Mengutip laman Tsinghua University, Stella kerap melibatkan para mahasiswanya dalam banyak riset yang ia kerjakan. Sebagai ahli di bidang Cognitive Science dan Learning Science, penelitian Prof. Stella Christie berfokus pada cara manusia belajar dan berpikir.

Ia menggabungkan pendekatan interdisipliner yang mencakup studi tentang manusia, hewan, serta kecerdasan buatan (AI). Karya Stella telah dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi seperti Current Biology, Cognitive Science, dan Scientific Reports.

Temuan-temuannya telah diterapkan dalam sistem pendidikan di berbagai negara seperti Indonesia, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, Stella juga memperoleh dana penelitian sebesar 4,7 juta USD dari berbagai institusi, termasuk dari Lego Foundation.

Karir Stella Sebagai Pakar Psikologi Kognitif

Pembekalan Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo (Katadata/Fauza Syahputra)

Prof. Stella Christie juga merupakan pengamat psikologi kognitif manusia yang mempelajari bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan dan ilmu. Berikut beberapa kajian dan hasil penelitian yang sudah Stella publikasikan:

  • Christie, S. (2017). Pemetaan struktur untuk pembelajaran sosial. Topik dalam Ilmu Kognitif, 9, 758-775
  • Christie, S., Gentner, D., Call, J., & Haun, D. (2016). Kepekaan terhadap kesamaan relasional dan kesamaan objek pada kera dan anak-anak. Current Biology, 26(4), 531-535
  • Noyes, A. & Christie, S. (2016). Anak-anak lebih menyukai sampel yang beragam untuk penalaran induktif dalam ranah sosial. Perkembangan Anak, 87(4), 1090-1098
  • Christie, S. & Gentner, D. (2014). Bahasa membantu anak-anak berhasil dalam tugas analogi klasik. Cognitive Science, 38(2), 383-397
  • Christie, S. & Gentner, D. (2010). Asal hipotesis: Mempelajari hubungan baru melalui penyelarasan struktural. Jurnal Kognisi dan Pengembangan, 11(3), 356-373. Penghargaan Pilihan Editor 2010 untuk Artikel Terbaik.

Demikian profil lengkap Stella Christie wamendikti Kabinet Merah Putih yang memiliki sepak terjang cemerlang di dunia pendidikan.