Sejarah Pasukan Perdamaian RI, Diusulkan Prabowo Dikirim ke Ukraina

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Sejumlah anggota TNI Angkatan Darat mengikuti upacara pemberangkatan misi perdamaian PBB ke Lebanon. Upacara berlangsung di Dermaga Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/12/2019).
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
6/6/2023, 18.47 WIB

Maka KONGA berangkat pertama kali pada pada 8 Januari 1957 dengan total pasukan 559 orang. Pemimpinnya adalah Letkol Infanteri Hartoyo, kemudian digantikan Letkol Infanteri Suadi Suromihardjo. Adapun masa tugas KONGA I tidak sampai satu tahun lamanya. Mereka bertugas hingga 29 September 1957.

Pengiriman Pasukan Perdamaian PBB ke Lebanon. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Negara Kontributor Perdamaian Terbanyak ke-9

Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tertulis salah satu tugas TNI adalah adalah melaksanakan kebijakan pertahanan negara. Dalam hal ini, TNI diharapkan ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. 

Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI mempertegas tugas pokok TNI dalam operasi militer selain perang adalah operasi pemeliharaan perdamaian dunia.

Sejak 1957, Indonesia sudah mengirimkan lebih dari 39 Kontingen Garuda di berbagai konflik. Mulai dari konflik di Kongo, perang Vietnam–Amerika Serikat, Timur Tengah, hingga Bosnia.  

Adapun prajurit perdamaian yang dikirim Indonesia tak melulu terbang dengan nama Kontingen Garuda. Pada Maret lalu misalnya, Indoensia mengirim 1.090 orang pasukan ke Lebanon untuk Misi Pemeliharaan Perdamaian alias MPP PBB. 

Hingga 31 Maret 2023, United Nations Peacekeeping mencatat Indonesia adalah negara dengan kontributor perdamaian terbanyak ke-9 di dunia. Total kontribusinya mencapai 2.704 orang, berada di bawah Ghana yang kontributornya sebanyak 2.762 orang. Berikut data lengkapnya:

Jejak para prajurit perdamaian ini masih bisa ditelusuri hingga sekarang. Misalnya ayah dan anak Susilo Bambang Yudhoyono serta Agus Harimurti Yudhoyono. Mantan presiden Indonesia tersebut pernah bertugas di Bosnia-Herzegovina pada 1992, setelah negara itu menyatakan lepas dari Yugoslavia. 

Sementara AHY adalah anggota KONGA XXIII-A yang dikirim menjaga perdamaian di perbatasan Israel dan Lebanon Selatan pada 2006. Inilah kontingen pertama Indonesia yang dikirim untuk United Nations Interim Force In Lebanon alias Misi Perdamaian PBB di Lebanon. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora