Presiden Kenya William Ruto sangat gembira menyambut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kenya pada Senin (21/8). Ia mengatakan kunjungan Presiden Jokowi tersebut menjadi kunjungan bersejarah bagi Kenya.
William mengucapkan terima kasih kepada rombongan Jokowi dan delegasi Indonesia ke Kenya. "Ini merupakan kesempatan baik bagi saya sendiri untuk bisa menyambut Anda. Ini adalah kunjungan pertama Presiden Republik Indonesia ke Kenya," kata dia di Kantor Kenegaraan Kenya yang berpusat di Nairobi.
Selain menggelar konferensi pers, William dan Jokowi menjadi saksi mata penandatanganan sejumlah nota kesepahaman dalam kerangka Preferential Trade Agreement (PTA). Adapun kunjungan Jokowi ke Kenya merupakan rangkaian lawatan ke kawasan Afrika dalam rangka menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) BRICS yang akan diselenggarakan di Afrika Selatan pada 22-24 Agustus ini.
Jokowi datang ke Kenya dengan membawa hibah mesin pompa minyak goreng dan lima ribu liter minyak sawit. Selain ke Kenya, Jokowi juga dijadwalkan akan mengunjungi Tanzania dan Mozambik.
Konferensi Asia Afrika, Pelopor Diplomasi Indonesia dengan Kenya
Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Kenya terjalin sejak Juli 1979 yang dirangkap oleh Kedutaan Besar Indonesia di Dar es Salaam, Tanzania. Hubungan diplomatik itu kemudian ditegaskan dengan mengoperasikan Kedutaan besar Indonesia secara resmi yang berkedudukan di Nairobi, Ibu Kota Kenya, pada April 1982.
Berdasarkan situs web Kementerian Luar Negeri Indonesia, hubungan diplomatik keduanya sangat erat terutama dalam kerangka kerjasama Selatan-Selatan dan Gerakan Non-Blok (GNB). Secara historis, Indonesia merupakan salah satu motor dalam Konferensi Asia Afrika yang mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika.
KAA dalam perjalanannya sangat mendorong kemerdekaan penuh bagi negara-negara di kawasan Afrika yang sebagian besar merupakan negara jajahan Inggris dan Prancis. KAA yang terbentuk pada 1955 memiliki andil dalam kemerdekaan Kenya dari penjajahan Inggris yang baru dicapai pada 12 Desember 1963.
Dalam perkembangannya, hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Kenya terjalin baik dan saling mendukung. Dalam situs web Kemenlu disebutkan kedua negara saling mendukung dalam pencalonan keanggotaan kedua negara pada berbagai organisasi atau badan internasional seperti Dewan HAM PBB dan Dewan Keamanan PBB.
Hubungan bilateral Indonesia dan Kenya memasuki babak baru setelah penandatanganan MoU pembentukan Komisi Bersama antara RI dan Kenya oleh Menlu kedua negara pada tanggal 19 Juni 2008 di Nairobi, Kenya. Komisi Bersama tersebut merupakan forum untuk memperluas bidang-bidang kerja sama serta untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kedua negara di dalam menjalin hubungan bilateral.
Sebagai tindak lanjut, pertemuan pertama Komisi Bersama RI-Kenya dilaksanakan di Jakarta pada 2-4 Desember 2008. Pertemuan itu mengidentifikasi bidang kerja sama yang dapat didalami oleh kedua negara antara lain ekonomi, perdagangan, sosial budaya dan kerja sama teknik.
Kerja sama tersebut diwujudkan dalam berbagai aspek antara lain kerja sama pendidikan diplomat, pelatihan antiterorisme, pelatihan untuk pelari jarak jauh Indonesia di Kenya, serta pembukaan perwakilan diplomatik Kenya setingkat Kedutaan Besar di Jakarta
Pada 2019, Sekretaris Kabinet Kementerian Luar Negeri Kenya Monica Juma mengunjungi Indonesia dan menemui Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi. Pertemuan itu membahas berbagai kemungkinan kerja sama lebih lanjut dan rencana Kenya membuka kedutaan besar di Indonesia.
Sejak hubungan diplomatik kedua negara terjalin, perwakilan Kenya untuk Indonesia dirangkap oleh Kedutaan Besar Kenya yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Pemerintah Kenya akhirnya secara resmi mengoperasikan Kedutaan Besar Kenya untuk Indonesia pada Kamis, 17 Maret 2022, yang berkedudukan di Jakarta.
Hubungan Dagang Indonesia-Kenya
Neraca perdagangan Indonesia dengan Kenya mengalami surplus US$ 361,69 juta pada 2020. Nilai neraca perdagangan ini naik 50,93% dibandingkan neraca tahun sebelumnya yang tercatat US$ 239,64 juta.
Neraca yang positif ini didukung oleh nilai ekspor Indonesia yang menembus angka US$ 388,34 juta. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan kegiatan impor Indonesia dari Kenya yang tercatat US$ 26,65 juta.
Sementara dari segi impor, Indonesia membukukan impor dari Kenya sebesar US$ 26,65 juta sampai Desember 2020. Nilai impor tersebut meningkat 5,39% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 25,29 juta.
Kakao dan produk turunannya serta kopi, teh dan rempah-rempah merupakan produk impor utama dari Kenya. Impor produk kakao menempati urutan pertama dengan nilai US$ 16.592 ribu, meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang mencatatkan nilai sebesar US$ 12.106 ribu.