IHSG Hari Ini Diramal Turun, Terdampak Sentimen Covid-19 dan Isu PHK

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Layar infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/3/2020). IHSG diprediksi kembali melemah awal pekan, tertekan data penyebaran virus Covid-19 hingga PHK sejumlah perusahaan akibat corona.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
13/4/2020, 06.47 WIB

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan awal pekan, Senin (13/4) diprediksi turun. Pergerakan indeks ini diperkirakan masih dipengaruhi oleh data jumlah penderita Covid-19 yang terus bertambah.

Pada perdagangan terakhir, Kamis (9/4) indeks ditutup naik 0,48% di 4.649, namun pergerakan sepanjang hari sangat fluktuatif di tengah maraknya ketidakpastian.

"Pergerakan IHSG akhir pekan lalu, cukup volatile dikarenakan masih ada banyak ketidakpastian," kata analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan dalam risetnya.

(Baca: Rekor 399 Kasus Baru Sehari, Positif Corona RI Lonjak jadi 4.241 Orang)

Dia pun memperkirakan, IHSG hari ini bergerak melemah dengan level support di rentang 4.585 hingga 4.520. Sementara, level resistance pada perdagangan hari ini diperkirakan berada di rentang level 4.734 hingga 4.692.

Menurutnya, pergerakan indeks akan dibayangi perkembangan terkait penyebaran virus covid-19. Seperti diketahui, pada hari Minggu ini (12/4) jumlah pasien terinfeksi Covid-19 di dalam negeri bertambah 399 orang, menjadi 4.241 orang.

"Selain itu, pernyataan Bank Indonesia terkait suku bunga," ujarnya menambahkan.

Bank Indonesia selama beberapa hari ini dijadwalkan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) dengan salah satu agenda membahas suku bunga acuan, BI 7 Days Reverse Repo Rate.

Sepanjang tahun ini, BI sudah dua kali memangkas suku bunga (7-Day Reverse Repo Rate) masing-masing 25 basis poin (bps) pada Februari dan Maret lalu hingga menjadi 4,5%.

Terkait pergerakkan IHSG hari ini, Dennies pun merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati investor pada perdagangan hari ini, seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

(Baca: IHSG Jatuh Lagi ke Zona Merah setelah Naik Tipis di Awal Perdagangan)

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga berpendapat senada, yang mana IHSG berpotensi bergerak melemah. Menurutnya, data pemutusan hubungan kerja (PHK) berpotensi memberi sentimen negatif bagi sebagian emiten.

Seperti diketahui, di tengah pandemi virus corona beberapa perusahaan telah menghentikan kegiatan operasional hingga melakukan PHK sebagai langkah efisiensi. Salah satunya PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang menutup  satu gerainya dan PHK karyawan karena pendapatan usahanya yang terus menurun. 

Imbas sentimen negatif tersebut, diperkirakan ikut mempengaruhi indeks. "Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah di rentang 4.603 sampai dengan 4.811," katanya.

Beberapa saham yang dia rekomendasikan pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR). 

Lain halnya pandangan Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama. Dia menilai IHSG hari ini diprediksi menguat berdasarkan analisis secara teknikal. "Mengindikasikan adanya penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," katanya.

Area resistance pertama maupun kedua IHSG hari ini memiliki rentang pada level 4.697 hingga 4.883. Sementara, support pertama maupun kedua memiliki rentang pada level 4.529 dan 4.397.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT  Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). 

Reporter: Ihya Ulum Aldin