Corona Hantam Sektor Konsumer & Aneka Industri, IHSG Sesi I Turun 3,8%

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
IHSG sesi I Senin (23/3) turun 3,8% ke level 4.034,1. Sektor konsumer dan aneka industri turun paling dalam seiring jumlah korban meninggal virus corona yang terus bertambah.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
23/3/2020, 13.14 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Senin (23/3) turun hingga 3,83% ke level 4.034,1. Seluruh indeks sektoral memerah, namun sektor konsumer dan aneka industri turun paling dalam seiring jumlah korban meninggal virus corona yang terus bertambah.

Sektor konsumer turun 5,49% pada sesi pertama hari ini. Koreksi indeks sektor konsumer dipengaruhi saham-saham besar yang harganya rontok seperti Unilever Indonesia (UNVR) yang turun 6,83% menjadi Rp 5.800 per saham, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) turun 6,68% menjadi Rp 8.375.

Kemudian Indofood Sukses Makmur (INDF) turun 6,96% menjadi Rp 5.350 per saham, H. M. Sampoerna (HMSP) anjlok 6,69% menjadi Rp 1.255, begitu pula dengan Gudang Garam (GGRM) yang turun 6,27% menjadi Rp 37.000 per saham.

Sementara sektor aneka industri turun hingga 5,47%. Beberapa saham pemberatnya yaitu Astra International (ASII) yang turun hingga 6,88% menjadi Rp 3.520 per saham, lalu Selamat Sempurna (SMSM) juga turun 6,82% menjadi Rp 1.025 per saham.

(Baca: Korban Pandemi Corona Melonjak, IHSG Awal Pekan Kembali Anjlok 4%)

Kemudian Uni-Charm Indonesia (UCID) yang pada sesi pertama hari ini turun hingga 6,76% menjadi Rp 965 per saham. Astra Otoparts (AUTO) pun turun hingga 5% menjadi Rp 665 per saham.

Meski begitu, ada beberapa saham perusahaan besar di sektor aneka industri yang naik. Seperti Sri Rejeki Isman (SRIL) yang meroket hingga 9,09% menjadi Rp 132 per saham. Selain itu saham Gaya Abadi Sempurna (SLIS) juga naik 1,12% menjadi Rp 4.500 per saham.

Secara keseluruhan, sejalan dengan turunnya IHSG ada 287 saham yang ditutup di zona merah pada sesi pertama hari ini. Sementara, hanya ada 83 saham yang naik serta 95 saham lainnya stagnan. Jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 2,68 miliar unit dengan nilai transaksi total Rp 2,93 triliun.

Pelemahan IHSG pada sesi I sejalan dengan kinerja bursa saham Asia lainnya yang kompak melaju di zona merah, kecuali indeks Jepang, Nikkei 225. Hingga pukul 12.00 WIB, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 3,75% dan indeks Shanghai Composite di bursa Tiongkok turun 1,6%.

(Baca: IHSG Anjlok 14,5% dalam Sepekan, Kapitalisasi Bursa Tergerus Rp 824 T)

Pada saat yang sama, indeks Straits Times di bursa Singapura bahkan turun hingga 7,4%. Sementara indeks Nikkei 225 di bursa Jepang bergerak naik hingga 2,84%. "Masuk di awal pekan, probabilitas IHSG akan kembali turun semakin besar," kata Head of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang.

Penurunan indeks hari ini disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah korban meninggal akibat pandemi corona. Mengutip Worldometers Info per 22 Maret, ada 14.616 korban meninggal dari 336.838 kasus corona di seluruh dunia.

Di dalam negeri, penyebaran virus yang makin meluas membuat semua asumsi makro di APBN 2020 meleset, salah satunya pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 hanya di kisaran 4,5 - 4,9% dari sebelumnya 5,3%.

(Baca: Anjlok 14% Pekan Lalu Imbas Corona, IHSG Pagi Ini Diramal Naik Tipis)

Reporter: Ihya Ulum Aldin