PT Lippo Karawaci Tbk berencana menerbitkan surat utang alias obligasi senior (senior notes) dengan jumlah pokok US$ 325 juta atau setara Rp 4,45 triliun (kurs Rp 13.690/dolar AS). Obligasi ini memiliki tingkat bunga 8,12% yang akan jatuh tempo pada 2025.
Perusahaan bakal mencatatkan obligasi tersebut di Bursa Efek Singapura (SGX) melalui anak usahanya di sana yaitu Theta Capital Pte. Ltd. yang seluruh sahamnya dimiliki oleh perseroan.
"Obligasi lima tahun terbaru kami menarik minat para investor secara signifikan, sehingga mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) 4,5 kali lipat," kata CEO Lippo Karawaci, John Riady melalui siaran resmi, Rabu (15/1).
(Baca: Proyek Rampung, Lippo Karawaci Incar Pendapatan Prapenjualan Rp 2,5 T)
Dalam dokumen yang diunggah melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, perseroan menjelaskan bahwa penyelesaian pelaksanaan rencana penerbitan obligasi baru ini masih bergantung pada kondisi pasar.
Nantinya, dana yang didapat dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk membeli kembali atas sebagian obligasi senior yang diterbitkan Theta Capital sebelumnya dengan nilai pokok US$ 410 juta. Obligasi yang memiliki tingkat bunga 7% tersebut, akan jatuh tempo pada 2022.
Selain itu, Lippo Karawaci sedang dalam tahap akhir untuk mendapatkan fasilitas pinjaman untuk membayar kembali sisa utang obligasi tersebut yang senilai US$ 100 juta.
(Baca: Makin Kedodoran, Lippo Karawaci Merugi Rp 1,72 T di Kuartal III 2019)
"Kami akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi obligasi kami yang jatuh tempo pada 2022, sehingga kami akan memiliki utang terbatas sampai dengan 2025," kata John menambahkan.
Sehubungan dengan rencana penerbitan obligasi yang baru tersebut, Lippo Karawaci menandatangani purchase agreement pada Selasa (14/1), dengan BNP Paribas, CIMB Bank Berhad, Labuan Offshore Branch, Citigroup Global Markets Singapore, Credit Suisse Singapore, Deutsche Bank AS Singapura, dan Mandiri Securities selaku initial purchasers.
Perjanjian tersebut diteken juga oleh Theta yang menjadi penerbit, serta anak perusahaan Lippo lainnya yaitu Sentra Dwimandiri, Wisma Jatim Propertindo, Primakreasi Propertindo, dan Megapratama Karya Persada yang bertindak sebagai pemberi jaminan.
(Baca: Lippo Jual Pejaten Village dan Binjai Supermall Rp 1,28 Triliun)