Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini diprediksi masih menguat meski terdapat sentimen negatif dari konflik antara Amerika Serikat dan Iran yang memanas.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi indeks sepanjang pekan ini akan bergerak terkonsolidasi dengan kecenderungan menguat. Namun, pelaku pasar disarankan untuk melakukan penjualan ketika sudah menguat.
"Mengantisipasi koreksi akibat kenaikan yang sudah cukup tinggi," ujar Hans Kwee pada Minggu (5/1).
Berdasarkan analisis secara teknikal, IHSG bakal bergerak dengan area support di rentang level 6.263 sampai 6.219. Sementara, area resistance diprediksi berada di rentang 6.337 sampai 6.348.
Adapun konflik antara AS dan Iran yang memanas akan menjadi sentimen negatif bagi indeks. Serangan udara AS ke Irak pada Jumat (3/1) menewaskan Jenderal Qassem Soleimani, pemimpin Pasukan Penjaga Revolusioner Iran yang berpengaruh. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun berjanji membalas serangan tersebut.
(Baca: IHSG Naik 0,63% ke 6.323,47 Meski Minim Transaksi di Akhir Pekan)
Sementara itu, sentimen positif datang dari optimisme penandatanganan kesepakatan dagang fase 1 antara AS dengan Tiongkok bisa terwujud dalam waktu dekat. Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan itu bakal ditandatangani pada 15 Januari di Gedung Putih.
"Tetapi Kami melihat penandatangan hanya sebuah eforia sesaat, karena itu kami merekomendasikan pelaku pasar untuk waspada," kata Hans.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi turut memprediksi IHSG secara teknikal akan bergerak menguat terbatas di awal pekan ini. Indeks diramal bergerak dengan support dan resistance antara 6.263 hingga 6.350.
Ia juga menilai, ketegangan antara AS-Iran yang membawa kekhawatiran pada aset beresiko di dunia sehingga berpotensi menekan indeks. "Investor khawatir bahwa situasi di Iran akan memburuk," kata Lanjar melalui risetnya.
Kendati demikian, sejumlah saham masih dapat dicermati secara teknikal, seperti saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk atau BDMN, PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP, PT BPD Jawa Barat dan Banten atau BJBR, dan PT Delta Dunia Makmur Tbk atau DOID. Kemudian PT Adaro Energy Tbk atau ADRO, PT PP Tbk atau PT PP. PT Ciputra Development Tbk atau CTRA, PT Mitra Adiperkasa Tbk atau MAPI.
(Baca: Perdagangan Perdana 2020, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penurunan)
Senada, Analis Artha Sekuritas Indonesia, Nugroho Fitriyanto memprediksi indeks hari ini bakal bergerak menguat dengan area resistance pada rentang level 6.346 hingga 6.335. Sementara, area support akan bergerak pada rentang level 6.300 hingga 6.276.
"HSG diprediksi masih akan melanjutkan penguatan meski terbatas," kata dia.
Beberapa saham yang bisa menjadi rekomendasi investor pada perdagangan hari ini menurut Nugroho di antaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI, PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk atau ITMG.
Pada penutupan pekan lalu, IHSG menguat 0,63% ke level 6,323,47. Sementara itu, bursa saham Wall Street rontok akibat sentimen konflik AS dan Iran. S&P 500 Indeks turun 0,71%, Dow Jones Industrial Average 0,81%, dan Nasdax Index 0,79%.